Pandangan ini diperkuat oleh fatwa dari ulama, yang merujuk pada hadis, mengingatkan umat Muslim untuk menjauh dari wilayah Al-Ula.
Meskipun dasar dari hadis ini masih dipertanyakan dan menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Pada tahun 2012, para ulama memutuskan untuk membuka Al-Ula untuk umum, tetapi setelah insiden di mana seorang siswa melaporkan melihat jin, Al-Ula kemudian ditutup kembali.
Namun, pada awal tahun 2019, Al-Ula akhirnya dibuka kembali untuk pengunjung.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Kesenian Barong Khas Blora Jawa Tengah
Al-Ula dibuka untuk umum menjadikannya tempat wisata
Setelah dibuka untuk umum, nampaknya masyarakat ragu-ragu untuk berbicara mengenai sejarah dan reputasi Al-Ula yang dikatakan terkutuk.
Namun, pembukaan ini akhirnya diterima dengan baik oleh masyarakat lokal. Banyak di antara mereka yang melihat peluang ekonomi dan membuka berbagai usaha seperti toko dan restoran.
Hal ini menjadi bukti bagaimana pembukaan Al-Ula tidak hanya menghidupkan kembali sejarah, tetapi juga ekonomi lokal, mengubah pandangan negatif menjadi peluang baru.
BACA JUGA:Menyingkap Fakta Menarik Gunung Slamet, Jadi Tempat Bersemayam Rohaninya?
Harapan Al-Ula di masa depan
Dengan kekayaan sejarah dan pesona alamnya, Al-Ula telah menjadi perwujudan harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi Arab Saudi.
Melalui langkah ini, negara berusaha untuk menciptakan keberagaman ekonomi, tidak hanya bergantung pada minyak mentah.
Dengan membuka pintu bagi wisatawan dari berbagai latar belakang, Al-Ula berpotensi untuk merangkul dunia dalam memahami dan menghargai warisan kuno serta pesona alam yang tak tertandingi.
Demikian informasi tentang sejarah dan mitos Al-Ula. Temukan banyak informasi tentang sejarah dunia lainnya, hanya di radartegal.disway.id, semoag bermanfaat.(*)