Sejarah Perjalanan Syekh Syuro dalam Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa yang Jarang Diketahui

Rabu 23-08-2023,20:48 WIB
Reporter : Ferdinan Alamsyah
Editor : Ferdinan Alamsyah

 

Saat itu, pemerintahan dikuasai oleh Kerajaan Hindu yang dipimpin oleh Prabu Anggalarang. 

 

Kedatangan Syekh Quro disambut hangat oleh Ki Gedeng Tapa dan masyarakat setempat yang haus akan pemahaman mendalam tentang Islam.

 

Tak hanya sebagai duta agama, Syekh Quro juga berperan sebagai mediator. Pendekatannya yang lembut, damai, dan bijaksana membuat dakwahnya begitu melekat di hati penduduk. 

 

Namun, sukses ini juga membuat Prabu Anggalarang risau. Ia mengutus pasukan untuk menghentikan pergerakan dakwah, namun Syekh Quro menjawab panggilan raja dengan kesabaran dan ketaatan.

 

Meski harus meninggalkan Cirebon, Syekh Quro tak berhenti dalam mengemban misinya. Bersama para murid, ia kembali dalam suasana yang lebih tenang ke negeri Pajajaran. 

 

Di sanalah Pondok Quro berdiri, sebuah pusat pembelajaran Islam yang tak hanya memperdalam pemahaman Al Quran, tetapi juga menjadi simbol persatuan dalam perbedaan.

 

Warisan berharga bagi Nusantara

 

Wafatnya Syekh Quro tak memadamkan cahayanya. Makamnya di Lemahabang, ditemukan pada 1859 M oleh Raden Somaredja dan Syekh Tolha, telah menjadi tempat ziarah dan inspirasi. 

Kategori :