Pegunungan Dieng juga menampung Candi Semar, yang turut menghidupkan mitos tokoh dalam wayang.
Begitu pula di Gunung Srandil, yang berdekatan dengan hilir Sungai Serayu, terdapat patung Semar.
Patung ini menjadi simbol turunnya Semar (Sang Hyang Bathara Ismaya) dari dunia dewa ke dunia manusia, mengingatkan kita akan hubungan spiritual antara mitos dan kenyataan dalam sejarah.
Mitos Sungai Serayu melintasi waktu dan budaya, mengandung pesan tentang keajaiban alam, keteguhan tekad, dan keagungan spiritual.
Dalam versi pertama, Bima menjadi pahlawan yang menorehkan jejak abadi, sementara dalam versi kedua, Sunan Kalijaga mengajarkan tentang kecantikan yang tak hanya fisik, tetapi juga spiritual.
Jejak mitos ini juga tercermin dalam nama-nama candi dan patung-patung yang ada di sepanjang aliran Sungai Serayu.
Keunikan dan daya tarik mitos ini masih terus mengilhami generasi-generasi berikutnya untuk menjaga dan menghargai warisan budaya dan sejarah Indonesia.
Demikian mitos Sungai Serayu yang konon dapat membuat awet muda dengan dua versi sejarah Bima dan Sunan Kalijaga yang telah kami rangkum, semoga bermanfaat.***