Seiring berjalannya waktu, benteng ini mengalami transformasi lebih lanjut dan mengganti namanya menjadi Benteng Van Der Wijck.
Benteng ini tidak hanya melihat masa pemerintahan kolonial Belanda, tetapi juga menjadi saksi bisu dari pendudukan Jepang.
Selama masa tersebut, benteng ini digunakan sebagai tempat latihan tentara Jepang. Peran ini berlanjut hingga Indonesia merdeka.
Paska kemerdekaan, Benteng Van Der Wijck terus berperan sebagai tempat bermarkas bagi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) hingga tahun 1980.
Namun, jejak sejarah ini tidak berhenti di sana. Sejak tahun 1980 hingga tahun 2000, benteng ini berubah fungsi menjadi tempat tinggal bagi para anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Cerita tentang penggunaan kantor dagang VOC sebagai basis strategis juga menambah daya tarik.
Benteng Van Der Wijck, yang berdiri kokoh dalam menghadapi perubahan zaman, adalah bukti tak terbantahkan tentang bagaimana strategi pertahanan yang cerdik dan ketangguhan dapat membentuk perjalanan sejarah.
Dari awalnya sebagai bangunan dagang VOC hingga berubah menjadi pusat latihan militer, benteng ini telah mengalami transformasi yang menarik.