Mitos Legenda Sumber Jenon Malang, Jumlah Ikannya Tidak Pernah Berubah dan Airnya Bisa Sembuhkan Penyakit

Senin 21-08-2023,15:09 WIB
Reporter : Dayu Mila
Editor : Dayu Mila

RADAR TEGAL – Sumber Jenon di Malang memiliki mitos dan legenda yang sudah masyarakat percaya turun-temurun. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata dengan sumber mata air alami yang cukup diminati wisatawan yang datang ke Malang.

Mitos dan legenda Sumber Jenon di Malang ini juga menjadi salah satu daya tarik di mata masyarakat hingga wisatawan. Apalagi airnya sangat jernih dan menyegarkan, disertai rerimbunan pohon rindang disekitarnya.

Berikut ini informasi singkat beserta mitos dan legenda Sumber Jenon di Malang. Sering disebut surga tersembunyi wisata air dengan sumber air alami.

Objek wisata favorit

Sumber Jenon merupakan kolam yang di bagian bawahnya tertutup batako, dengan ketinggian air hingga 4 meter.

Air dalam kolam ini sangat menarik dan memanjakan mata, sebab berwarna biru kehijau-hijauan yang benar-benar masih jernih dan alami.

BACA JUGA : 6 Makhluk Mitologi yang Ada di Indonesia, Punya Mitos dan Bentuk Menyeramkan

Siapapun pengunjung yang datang kesini bisa menyewa ban kepada petugas yang berjaga di objek wisata ini. Ada juga fasilitas lainnya yang bisa pengunjung temui, seperti musala, kamar ganti, toilet, spot foto yang menarik, hingga kuliner yang enak.

Legenda dan mitos Sumber Jenon di Malang

Sebelum membahas mitos Sumber Jenon di Malang perlu Anda ketahui legenda yang menyelimuti tempat wisata satu ini lebih dulu.

Ada legenda yang menyebutkan sumber mata air ini berkaitan dengan Rantung Grati dan Irogat, yang merupakan pasangan jaman Kerajaan Mataram.

Usai peperangan, mereka mengungsi ke daerah yang sekarang masyarakat kenal sebagai Sumber Jenon.

Keduanya memulai hidup mereka dengan bercocok tanam untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecil mereka. Saat musim panen, mereka memperoleh beragam hasil panen yang memuaskan.

Sayangnya, ketika musim kemarau tiba, hasil panen mereka menurun drastis dan membuat ladang sawah mereka mengalami kekeringan.

Rantung Grati melakukan tapa di atas Gunung Harimau, tepatnya ada di sebuah pohon jenu untuk memohon berkat agar ladangnya itu mendapatkan sumber air yang cukup.

Kategori :