RADAR TEGAL-Mungkin masih banyak orang yang jarang mengetahui tentang mitos burung Kedasih. Burung ini memang sudah lama banyak orang anggap sebagai burung pembawa energi negatif.
Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan jika terdapat burung ini di halaman rumah maka akan membawa hal buruk. Percaya atau tidak tentang mitos burung Kedasih, kebanyakan orang jawa masih meyakini hal tersebut.
Mitos tentang burung Kedasih ini sagat terkenal di kalangan orang Jawa yang masih menganut kepercayaan budaya. Untuk sebagian daerah di luar Jawa juga ada yang mepercayai hal ini.
Memangnya ada mitos apa yang ada di balik burung Kedasih ini? Kencangkan sabuk pengaman unutk membaca artikel ini.
Pada artikel ini radartegal.disway.id akan mengulas tentang burung Kedasih. Sebelumnya, coba baca artikel Pernah Diramal Jayabaya, Bagaimana Mitos Gunung Slamet Di Masa Depan? Konon Jadi Pasak Jawa di situs yang terpercaya ini.
Mitos burung Kedasih bagi orang Jawa
1. Punya banyak nama
Selain memiliki nama Kedasih, burung ini juga memiliki nama lain lho. Nama lain burung ini antara lain Wiwik kelabu, Manuk uncuing, Emprit ganthil dan Daradasih.
Jadi banyak nama yang orang gunakan untuk menyebut burung ini ya guys.
2. Suara burung kematian
Banyak yang menganggap bahwa suara burung ini adalah sebuah pertanda akan kematian. Biasanya yang menganggap adalah orang Jawa dalam kebudayaan primbonnya.
Namun, kenyataannya melansir dari Youtube Jejak Orangtuaku, suara tersebut adalah sebuah bentuk komunikasi burung. Salah satunya adalah untuk menarik lawan jenisnya.
BACA JUGA:Kepercayaan Orang Jawa Seputar Mitos Burung Perkutut, Benarkan Merupakan Sarana Pesugihan?
3. Mitos burung Kedasih: Suka berganti pasangan
Entah sebuah kebiasaan atau apa, burung Kedasih sangat suka sekali berganti pasangan. Hal ini juga membuat sang betina melakukan pekerjaan untuk menyiapkan sarang dan merawat anak sendirian.
Para pejantan Kedasih tidak ingin repot membangun sarang dan merawat telur-telurnya. Akan tetapi, biasanya burung Kedasih betina akan menyusup ke dalam sarang burung lain untuk bertelur.
Hal ini untuk memudahkannya agar tidak merawat telur-telurnya.