3 Alasan Sakralnya Situs Liyangan, Mulai dari Gunung Suci hingga Wilayah Perdikan

Sabtu 19-08-2023,22:00 WIB
Reporter : Ailsa Zevaulima Dilivia
Editor : Ailsa Zevaulima Dilivia

RADAR TEGAL - Penemuan Candi Liyangan yang bercorak Hindu-Siwa dan petirtaan di Situs Liyangan, menunjukkan bahwa pemukiman tersebut dulunya merupakan wilayah perdikan. Terlebih lokasinya berada di lereng Gunung Sindoro yang suci. 

Situs Liyangan juga memiliki pagar candi yang sangat tebal dan jalan lebar berbatu, yang masih asli jalan kuno. Temuan jalan raya selebar 5 meter ini memunculkan dugaan bahwa loka ini masih luas, dari lereng bawah hingga ke atas gunung.

BACA JUGA:Konon Dijaga Makhluk Berumur Ratusan Tahun, Inilah 3 Fakta Menarik Candi Pringapus

Selain itu, kedekatan jarak antara Situs Liyangan dengan Candi Pringapus memunculkan dugaan bahwa keduanya masih satu kompleks percandian. Bahkan, Candi Pringapus sendiri juga diduga masih bersaudara dengan Candi Perot. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu situs bersejarah yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 3 alasan sakralnya Situs Liyangan.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik Situs Liyangan, Katanya Mirip Kota Pompeii Era Romawi Kuno

3 Alasan sakralnya Situs Liyangan

1. Terletak di lereng gunung suci

Gunung Sindoro juga termasuk salah satu gunung tertinggi di Jawa. Meskipun termasuk gunung aktif yang berbahaya, Gunung Sindoro disucikan.

Hal ini sesuai dengan Prasasti Mantyasih (907 M), lereng dan hutan di gunung tersebut adalah wilayah perdikan. Dengan kata lain, terdapat bangunan-bangunan suci di sekitar gunung tersebut, termasuk Liyangan. 

Liyangan sendiri diyakini sebagai wilayah keagamaan, atau bahkan tempat pendidikan keagamaan yang mandiri, lengkap dengan pemukiman dan lahan pertanian. 

BACA JUGA:3 Fakta Menarik Candi Morangan, Bukti Kaum Ilmuwan Elit Jawa Kuno

2. Konsep tiga mandala linier

Keberadaan tembok dan tangga candi mengindikasikan bahwa loka ibadah merupakan satu kesatuan, meski terbagi dalam tiga segmen.

Situs ini diduga memberikan asal-usul konsep mandala linier yang menginspirasi pembangunan  candi-candi era Jawa Timur. 

Kategori :