RADAR TEGAL-Misteri sungai Serayu banyak orang perbincangkan karena punya kisah yang menarik. Lokasi sungai ini berada di Jawa Tengah, lho.
Masyarakat sekitar percaya tentang mitos sungai serayu yang ada pada zaman dahulu hingga sekarang. Sebenarnya, sungai ini bersumber dari pegunungan Dieng dan bermuara di laut selatan Jawa.
Mitos sungai Serayu ini terus berkembang di masyarakat setempat. Terkadang juga dari masyarakat jauh juga ikut meyakini tentang adanya legenda ini.
Pada artikel ini akan membahas tentang mitos sungai serayu yang banyak orang cari. Sebelumnya, coba baca artikel tentang Mitos Pupuler Candi Prambanan yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Berwisata: Salah Satunya Jangan Pacaran Disini di situs yang terpercaya ini.
Mitos Sungai Serayu mulai dari asal nama dan penjaga sungai
Melansir dari Youtube zhu zu, konon kabarnya asal dari nama sungai serayu bersumber dari salah satu Wali songo. Wali tersebut adalah Sunan Kalijaga.
Tidak hanya itu saja, kabarnya penjaga sungai ini adalah Semar. Sebelum membahas tentang penjaga dari sungai ini, mari kita bahas terlebih dahulu tentang penamaan sungai ini.
Punya arti nama yang seram
Sebagian masyarakat memberikan pendapatnya bahwa nama Serayu berasal dari 2 kata. Kata pertama adalah "sira" dan kata "ayu".
Kata "sira" sendiri bisa memiliki 2 arti yaitu Anda atau Kepala "Sirah". Sedangkan untuk "ayu" memiliki arti cantik.
Untuk itu, bisa kita simpulkan bahwa arti dari gabungan kata di atas ada 2. "Kamu perparas cantik" atau "Kepala dengan paras cantik".
Sejarahnya dahulu adalah ketika Sunan Kalijaga atau Raden Said sedang melakukan pengembaraannya untuk menyebarkan agama Islam. Akan tetapi, suatu tempat ia terhambat dnegan sungai yang luas dan dalam.
Mengerikannya, tiba-tiba Sunan Kalijaga melihat sesosok kepala dengan paras cantik di tengah-tengah sungai. Dengan peristiwa itulah Sang Sunan menamai sungai ini dengan nama Serayu.
Penjaga Sungai Sang Semar
Mengenai penjaga mitos sungai serayu ini, adalah sesosok punakawan yang punya selera humor baik. Sosok tersebut bernama Semar.
Hal tersebut muncul karena pada hulu sungai ini tepatnya di pegunungan Dieng terdapat berbagai candi. Candi ini memiliki nama pewayangan jawa seperti Pandawa dan anak-anaknya serta Semar.
Sedangan pada hilir sungai ini terdapat sebuah candi Semar. Selain itu, terdapat pula patung Semar yang ada dan berdiri kokoh.
Patung ini berada di puncak Gunung Srangil. Jika ditarik lurus tentunya eksistensi Semar ini sangat erat kaitannya dengan mitos sungai Serayu.