RADAR TEGAL - Candi Sukuh sempat menghebohkan publik karena dianggap vulgar sebab terdapat relief phallus di sana. Namun, uniknya, relief tersebut jugalah yang memunculkan mitos uji keperawanan.
Tidak sedikit pasangan yang mencoba datang ke Candi Sukuh, tepatnya bagian relief phallus, untuk menguji kesucian calon pasangannya. Karena itu, candi ini juga sering dijuluki sebagai 'candi pasutri'.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Candi Sukuh, Bukti Piramida Asli Masyarakat Jawa Kuno
Konon, uji keperawanan di Candi Sukuh ini dikatakan lebih akurat dibanding hasil medis. Jika seorang gadis melangkahi relief phallus dan kain yang dikenakannya sobek, gadis itu berarti sudah tidak perawan.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal beberapa mitos yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 3 makna relief phallus di Candi Sukuh.
BACA JUGA:Benarkah Mitos Candi Sukuh Peradaban Dunia di Nusantara? Ternyata Ini 2 Jawabannya
3 Makna relief phallus di Candi Sukuh
1. Uji keperawanan dan tradisi suwuk
Di teras pertama, lantai gapura candi ini, terdapat relief phallus dan pasangannya. Menurut tradisi masyarakat, ini tempat uji keperawanan.
Selain itu, ada juga yang menghubungkannya dengan tradisi suwuk untuk tolak bala karena relief ini diletakkan di gapura. Jadi, sebelum melangkah ke bagian selanjutnya yang dianggap lebih suci, orang telah disuwuk atau dihilangkan pengaruh jahatnya.
BACA JUGA:3 Mitos Candi Sukuh, Konon sebagai Ruwatan Majapahit Pasca Perang Paregreg
2. Corak agama Hindu-Siwa
Sebenarnya, relief dari phallus dan pasangannya lazim ditemui di candi-candi Jawa, justru menjadi bukti bahwa candi tersebut bercorak Hindu-Siwa. Hal ini karena relief tersebut adalah bentuk realis dari lingga-yoni.
Tepatnya, menggambarkan penyatuan antara maskulin dan feminin, yakni Dewa Siwa dan shakti atau pasangannya, Dewi Parwati. Pertemuan keduanya menjadi lambang penciptaan dan kesuburan.
BACA JUGA:Bukan Yahudi! Ternyata Ini 2 Jawaban Simbol Bintang Daud di Candi Tegowangi