Namun, sebagai seorang raja yang memerlukan keturunan untuk mewarisi tahta, Prabu Pandu mengizinkan penerapan Aji Adityaherdaya, sebuah ajaran yang mampu memanggil para dewa.
Kisah ini mencapai puncaknya saat Kunti memanggil Batara Darma, yang hasilnya adalah kelahiran putra pertama Pendawa, Puntadewa.
Melalui peristiwa magis serupa, Kunti juga melahirkan Bima setelah memanggil Batara Banyu, dewa penguasa angin.
Kini, Bima punya julukan lain seperti Bayuputra atau Bayutanaya. Meskipun tak memiliki ikatan fisik, tubuh Bima memiliki kesamaan dengan Batara Bayu.
Kelahiran Raden Werkudara
Kelahiran Bima, yang juga dikenal sebagai Raden Werkudara, membawa intrik yang tak terlupakan. Saat lahir, tubuhnya terbungkus oleh lapisan kulit yang kuat dan tebal.
Upaya untuk membuka bungkus ini, bahkan dengan senjata tajam, selalu mengalami kegagalan. Sang ayah, Prabu Pandu, tak henti berdoa, dan akhirnya Batara Guru mengirim Batara Narada untuk memberikan solusi.
Mengikuti petunjuk Narada, seekor gajah bernama Sena menjadi pemecah lapisan pembungkus Bima.