Selain menawarkan kenyamanan dan beragam kuliner di alun-alun, mitos tentang keberadaan pohon beringin kembar di alun-alun Kidul ini ini juga menarik perhatian.
Mitos yang beredar yaitu bagi siapapun yang bisa melewati atau berhasil berjalan di tengah-tengah beringin kembar dengan mata tertutup, maka konon keinginannya bisa terkabul.
Ritual mitos satu ini disebut dengan Masangin. Meskipun kedengarannya mudah untuk melintasi beringin kembar ini, masih ada beberapa yang gagal namun juga ada yang berhasil.
BACA JUGA : Mitos Tidak Boleh Membangun Rumah Menghadap ke Timur, Apa yang Akan Terjadi?
Tradisi Masangin sendiri sudah ada sejak lama, tepatnya saat Kesultanan Yogyakarta yang masih berjaya.
Kala itu, Masangin dilakukan saat tradisi topo bisu tiap malam 1 suro. Topo bisu ini dulunya dilakukan oleh para prajurit dan abdi dalem kerajaan dengan cara mengelilingi benteng tanpa boleh mengucapkan satu patah kata.
Mereka akan mengenakan pakaian lengkap adat jawa dan berbaris dengan rapi. Ritual dimulai dari halaman Keraton menuju pelataran alun-alun, kemudian melewati beringin kembar.
Melakukan tradisi topo bisu ini diyakini bisa untuk mendapatkan berkah dan meminta perlindungan dari musuh. Melalui tradisi inilah yang kemudian menimbulkan mitos tentang beringin kembar di alun-alun Kidul Yogyakarta.
Tidak hanya sebagai tempat ritual, alun-alun Kidul juga dulunya para prajurit gunakan sebagai pusat latihan dan kegiatan lainnya.
Mereka biasanya akan mengasah kemampuan berkonsentrasinya dengan berusaha melewati beringin kembar tersebut.
Mitos lainnya yang beredar juga bahwa konon ada jimat penolak bala yang ada di dalam pohon beringin kembar alun-alun Kidul. Jika ada yang berhasil melewati beringin kembar, maka diyakini juga bisa terhindar dari kemalangan atau bala.
Itulah informasi tentang pohon beringin kembar yang ada di Alkid Yogyakarta. Apakah Anda tertarik untuk datang atau sudah pernah datang? (*)