Jadi Desa Tertua? Begini Asal-usul Desa Karangjambu: Kisah Syekh Jambu Karang dan Putra Raja Pajajaran Tegal

Senin 07-08-2023,11:49 WIB
Reporter : Ranti
Editor : Ranti

RADAR TEGAL - Setiap daerah tentu memiliki asal-asul yang beragam bukan? Salah satunya Desa Karangjambu Tegal. Berikut asal-usul Desa Karangjambu Tegal.

Diketahui, asal-asul Desa Karangjambu yang berada di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal ini berkaitan dengan sosok Syekh Jambu Karang.

Bicara soal Syekh Jambu Karang tentu cukup dikenal di daerah Tegal dan sekitarnya. Sebab, hampir semua makamnya berdampingan dengan makan Syekh Maulana Maghribi.

Lalu, siapa sebenarnya Syekh Jambu Karang yang konon katanyanya merupakan putra mahkota Raja Pajajaran yang menggembara hingga ke tlatah Tegal? Melansir dari ayotegal.com, berikut penjelasannya.

Sejarah Desa Karangjambu Tegal: Syekh Jambu Karang hingga Syekh Maulana Maghribi

Menurut buku Sejarah Tegal karya Akhmad Zubaedi, catatan yang paling mahsyur menyebutkan bahwa Syekh Jambu Karang ini berasal dari daerah Jawa Barat.

Beliau merupakan putra mahkota Raja Pajajaran I. Adapun nama mudanya yakni raden Mundingwangi.

Sebenarnya, beliau akan dinobatkan untuk menjadi pengganti ayahnya yakni menjadi Raja Pajajaran.

Namun beliau lebih memilih untuk mengembara sehingga tahta kerajaan tersebut diserahkan kepada adiknya yang bernama Raden Mundingsari.

Pada suatu ketika, Raden Mundingwangi memutuskan untuk bertapa di Gunung Jambudipa yang berlokasi di Kabupaten Banten, Jawa Barat.

Setelah beliau menjadi petapa, kemudian beliau terkenal dengan nama barunya yakni Jambu Karang yang namanya berasal dari tempat pertapaannya yakni Gunung Karang.

Ketika sedang bertapa, Beliau melihat tiga nur (cahaya) putih di sebelah timur dan sangat tinggi keberadaannya.

Tempat cahaya tersebut berada di Gunung Panungkulan, Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol.

Adanya peristiwa tersebut, beliau beserta 160 pengikutnya memutuskan untuk menuju cahaya tersebut.

BACA JUGA: Bentukan Politik Kerajaan Mataram di Zaman Dahulu, Inilah Asal Usul Bahasa Ngapak

Dalam perjalanannya, Syakh Jambu Karang melalui Karawang atau Jatisari Sungai Comal dan bertinggal cukup lama di daerah tersebut yang sekarang terdapat petilasannya bernama petilasan Geseng Gunung Cupu.

Kemudian, perjalannya pun dilanjutkan menelusuri Sungai Kuripan Gunung Kraton dan ke selatan menuju Gunung Lawet Bojongsana, lalu ke seletan lagi menelusiri Sungai Ideng, Kedung Budah, Kedung Manggis Penyindangan (Sekarang menjadi desa Rajawana) dan ke selatan lagi hingga sampailah di Gunung Panungkulan.

Di tempat tersebut, Pangeran Jambu Karang bertemu dengan Syekh Maulanan Maghribi yang juga ternyata sedang memburu cahaya putih tersebut.

Mereka berdua akhirnya beradu kepandaian dan singkat cerita, Pangeran Jambu Karang kalah dalam adu ilmu dengan Syekh Maulanan Maghribi.

Sehingga, Pengeran Jambu Karang masuk Islam dan diberikan tugas untuk pergi ke Tanah Suci Mekah.

Nah, ketika perjalannya dari Banten ke Gunung Panungkulan atau mungkin sebaliknya (ketika dari Gunung Panungkulan ke Tanah Suci), maka sangat mungkin sekali beliay melewati daerah Tegal.

Hal tersebut terbukti oleh adanya 4 petilasan (makam) Syekh Jambu Karang. Bahkan salah satu nama Desa di Tegal yakni nama Desa Karangjambu konon katanya diambil dari nama Syekh Jambu Karang.

Zubaedi dalam arsip Leiden (Belanda), Tijdschrift Voor Indisch Taal-, Land-En Vokenkunde Uitgegeven Dook Het Bataviaasch Genootschap Van Kunsten En Wetenschappen menyebutkan:

“Desa Karang Djamboe, gehucht : Kedawoeng. Twee graven n.1. van Sech Djamboe Karang en Kyahi Koewas. Neen. Deze beide personen hebben zich verdienstelijk gemaakt door Sech Maolana Maghribi voornoemd behulpzaan te zijn bij den aanleg van savvab’s en het graven van de leiding Djimat

(Desa Karang Jambu, dusun : Kedawung. Dua kuburan n.1. oleh Syekh Jambu Karang dan Kyahi Koewas.

Tidak. Kedua orang ini (Syekh Jambu Karang dan Kyahi Kuwas) telah membuat diri mereka berharga (berjasa) dengan membatu Syekh Maulana Maghribi dalam pembangunan sawah dan penggalian pipa jimat”.

Tidak hanya itu, dalam arsip tersebut juga menjelaskan bahwa Syekh Jambu Karang sempat singgah di Balapulang dan membantu Syekh Maulanan Maghribi dalam membangun sawah dan saluran air atau penggalian pipa jimat.

Syekh Maulana Maghribi juga dianggap sebagai pendiri Desa karangjambu (jika dilihat dari kisah ini, maka Desa Karangjambu merupakan desa yang sangat tua. Pada tahun 1930, Desa tersebut masuk dalam onderdistrict kalibakung, district Slawi, regenstchap Tegal, dan afdeeling Tegal).

Demikian ulasan mengenai asal-usul Desa Karangjambu Tegal. Semoga bermanfaat.***

Kategori :