Di bilik pria, ada jaladwara atau pancuran airnya berbentuk naga yang disebut bilik naga, sedangkan sisa relief dari jaladwara di bilik wanita adalah sepasang sayap sehingga disebut bilik garuda.
Sejalan dengan penelitian Belanda pada 1836, yang menemukan arca garuda dan naga di kolam utama. Penemuan tersebut berkaitan dengan mitos garuda melawan naga dan hubungannya dengan air amertha yang membawa keabadian.
BACA JUGA:3 Fakta Menarik Candi Gurah, Candi yang Raib Ditelan Bumi
4. Berlokasi di gunung tersakral di Jawa
Gunung Penanggungan oleh masyarakat Jawa Kuno dipandang sebagai gunung suci karena bentuknya sesuai dengan konsep Mahameru, yakni sebuah gunung yang dikelilingi delapan anak gunung di delapan penjuru mata angin.
Maksud pendirian petirtaan ini, yakni mengalirkan air di kaki gunung untuk kebutuhan spiritual. Dalam Kitab Tantu Panggelaran, terdapat ritual Artisadyabrata, yaitu bersuci 3 kali sehari dan 3 kali semalam.
Demikian, informasi mengenai Petirtaan Jolotundo yang terkenal sakral karena mengalirkan air keabadian para dewa. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang wisata sejarah dan mitos di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***