Bermula dari Kisah Anak yang Gila Judi, Begini Legenda dan Mitos Selat Bali yang Sering Menelan Korban

Jumat 04-08-2023,14:44 WIB
Reporter : Dayu Mila
Editor : Dayu Mila

Manik yang merasa bingung, akhirnya nekat mencuri genta (lonceng) milik Sidi dan pergi ke kawah Gunung Agung untuk meminta bantuan Naga Besukih.

Ia seketika merasa terpesona ketika melihat emas, intan, dan permata yang diberikan oleh Naga Besukih.

Alih-alih berterimakasih, justru Manik memiliki rencana jahat dan ingin membunuh naga tersebut. Sayangnya, justru Manik yang terbunuh karena kekuatan Naga Besukih sangat kuat.

Sidi Mantra yang mendengar kematian Manik merasa sedih, kemudian ia memohon kepada Besukih untuk menghidupkan kembali anaknya.

Naga tersebut setuju, namun memberikan syarat agar ekornya yang sebelumnya dipotong oleh Manik, agar dikembalikan lagi seperti semula.

BACA JUGA : Berawal dari Kecelakaan Seorang Siswi SMK, Jalan Raya Campuhan Bali Dipenuhi Hal-hal Mistis

Tentu saja persyaratan itu tidak mudah bagi Sidi Mantra, namun singkat cerita akhirnya ia berhasil dan Manik pun kembali hidup.

Meski sudah berjanji menjadi orang yang baik, Manik tetap harus menerima takdir yang sudah digariskan.

Pada akhirnya Sidi Mantra mengatakan jika anaknya harus memulai hidup baru dan bukan di tanah tersebut. 

Dalam sekejap, mereka akhirnya terpisah daratan dan munculah sumber air yang kian membesar hingga membentuk laut. Inilah yang kini kita kenal sebagai Selat Bali.

Terbentuknya Selat Bali menurut ahli Geologi

Alih-alih kisah legenda atau mitos terbentuknya Selat Bali tersebut, berbeda halnya menurut para ahli Geologi.

Selat Bali terbentuk karena adanya aktivitas vulkanik dan diperkirakan sudah ada sejak 23 juta tahun lalu, tepatnya saat ada aktivitas gunung api di bawah laut di bagian timur Pulau Jawa.

Aktivitas gunung tersebutlah yang mengeluarkan lahar panas, mengendap, dan akhirnya mengalami pengerasan. Endapan magma yang membentuk Pulau Bali juga tidak hanya berasal dari satu gunung. 

Magma keluar dari lapisan bawah kulit bumi dengan suhu sangat tinggi, sehingga melelehkan kerak bumi di bagian atas atau yang dikenal dengan istilah hotspot.

BACA JUGA : Desa Penglipuran Bangli Punya Aturan Ketat Soal Poligami, Hukuman Serius Bisa Diasingkan!

Kategori :