RADAR TEGAL - Taman Sari Yogyakarta adalah sebuah warisan dunia dengan sejarah yang menarik.
Istana Air ini merupakan sebuah kompleks istana dan taman mandi yang dahulu digunakan oleh Sultan Yogyakarta pada abad ke-18.
Taman Sari menjadi simbol keindahan dan kemegahan kerajaan pada masa lampau.
Asal-usul Taman Sari berkaitan erat dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam, terutama pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dari Yogyakarta.
BACA JUGA:Wonge Sugih Sugih! Ini 5 Kota Terkaya di Jawa Tengah, Tegal Nomer Berapa?
Pembangunan Taman Sari dimulai pada tahun 1758 oleh Sultan Hamengkubuwono I, pendiri dinasti Kesultanan Yogyakarta.
Tujuan utama pembangunan Taman Sari adalah sebagai tempat istirahat, rekreasi, dan pemandian bagi Sultan dan keluarganya.
Taman Sari dirancang oleh arsitek Jerman bernama Taman Sari dilengkapi dengan kolam renang, termasuk kolam renang utama yang dikenal sebagai "Segaran" atau kolam segar.
Selain itu, kompleks Taman Sari memiliki lorong bawah tanah yang menjadi jalur rahasia untuk Sultan dan keluarganya berpindah tempat dengan lebih aman dan terhindar dari bahaya.
Selama pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan para penerusnya, Taman Sari digunakan untuk upacara, pertemuan, dan kegiatan resmi lainnya.
Selain itu, Taman Sari menjadi pusat seni, budaya, dan hiburan, seperti tari, musik, dan pertunjukan drama.
Namun, gempa bumi besar pada tahun 1867 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III menyebabkan kerusakan pada sebagian besar kompleks Taman Sari.
Sejak itu, beberapa bagian Taman Sari mengalami kerusakan dan tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Meskipun beberapa bangunan dan kolam telah hilang akibat gempa bumi dan perubahan zaman, bagian-bagian yang masih ada menjadi saksi bisu dari kejayaan kerajaan Mataram Islam pada masa lalu.
Kompleks Taman Sari terdiri dari beberapa bagian menarik, termasuk bangunan bersejarah, kolam renang, taman-taman yang indah, dan lorong-lorong bawah tanah.