Situs Gunung Susuru dibatasi oleh Sungai Cileueur di sebelah Selatan, Sungai Cimuntur di sebelah utara, Patimuan di sebelah Timur dan benteng kuno di sebelah Barat.
Patimuan adalah daerah pertemuan dua sungai Cimuntur dan Cileueur. Sedangkan benteng kuno, membentang melintasi desa dari sisi Cimuntur ke sisi Cileueur sepanjang kurang lebih 2 km.
Benteng kuno tersebut terbuat dari susunan batu yang menjulang setinggi 1 meter. Namun sayang, kondisinya kini tidak utuh lagi.
Masyarakat yang membangun pemukiman di alurnya memanfaatkan batu untuk pembangunan rumah, dan sebagian lagi digunakan pembuatan jalan aspal.
Namun di beberapa tempat, pondasi maupun strukturnya masih dapat dilihat walau kurang jelas.
Diberi nama Gunung Susuru karena di bukit tersebut banyak tumbuh kembang Susuru, yaitu sejenis kaktus yang hanya bisa tumbuh di sana.
Konon Susuru merupakan tumbuhan yang menghiasi taman keraton Galuh Kertabumi atau dipergunakan juga tanaman pagar keraton.
Sayangnya, saat ini tanaman tersebut sudah punah. Dan pada tahun 60-1n, masyarakat menggarap bukit tersebut dan menggantikannya dengan jagung. Hanya saja hal tersebut bertahan selama 15 tahun.