Hanya ada 7 spesies yang mempunyai sel kerucut, itu pun hanya memiliki satu tipe sensitivitas hanya terhadap warna hijau. Itulah kenapa sangat berisiko bila ada pengunjung pantai pakai baju hijau di Laut Pantai Selatan Jawa.
Mitos larangan pakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa
Sebab, warna hijau dapat menjadi sinyal bagi Hiu untuk melakukan serangan. Tidak hanya itu, ada juga yang mengaitkan mitos larangan tersebut dengan fenomena alam rip current atau biasa disebut sebagai arus pecah.
Rip current ini termasuk salah satu arus laut yang mematikan, dan mudah ditemukan di lautan dengan ombak besar seperti Pantai Selatan Jawa. Arus pecah terjadi akibat dua gelombang atau lebih saling bertemu dan menerjang bibir pantai.
Sehingga membuat munculnya jalur air yang sempit, biasanya kurang dari 9 meter dan menarik berbagai benda dari bibir pantai ke tengah laut. Jalur air ini terlihat lebih tenang dari biasanya dan berada di tengah dua gelombang yang terlihat ganas.
Pengunjung juiga harus memahami di balik tenangnya air laut ini, arusnya sangat kuat dan bisa menyeret apa saja ke tengah laut. Jika sampai itu terjadi, korban akan sulit terselamatkan apalagi saat terseret dan tergulung ombak hingga ke tengah lautan lepas.
Lalu apa kaitannya dengan baju berwarna hijau yang dipakai pengunjung? Penjelasannya, jika ada orang berenang di laut dan terjebak rip current dengan pakai baju berwarna hijau, akan sangat sulit terlihat dari permukaan Pantai Laut Selatan Jawa.
Penyebabnya karena akan tersamar oleh perairan yang juga berwarna hijau. Siapa pun pasti tidak akan sadar ada orang yang sedang kesulitan akibat rip current. Itulah informasi tentang mitos pakaian berwarna hijau yang kerap diidentikkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul di Laut Pantai Selatan Jawa.(*)