RADAR TEGAL - Indonesia memiliki banyak cerita epik tentang kepahlawanan dan perjuangan, dan salah satunya adalah kisah tentang Keris Puputan Klungkung.
Kisah tragis ini menjadi simbol perlawanan yang menggetarkan hati, mengisahkan tentang semangat dan keteguhan para pejuang dalam menghadapi penjajah.
Artikel ini akan membawa Anda kembali ke masa lalu, mengenang peristiwa bersejarah saat raja-raja di Klungkung, Bali, memilih untuk puputan daripada menyerah kepada penjajah.
Mari kita simak cerita lengkapnya di bawah ini.
Asal Usul Kerajaan Klungkung
Sebelum memasuki cerita tentang Keris Puputan Klungkung, kita perlu mengenal asal usul kerajaan ini terlebih dahulu.
Klungkung adalah salah satu kerajaan di Bali yang terletak di bagian timur Pulau Dewata. Didirikan pada abad ke-10 oleh Mpu Kuturan, kerajaan ini tumbuh menjadi salah satu kerajaan terkemuka di Bali pada masa lalu.
Klungkung dikenal dengan tradisi seni dan budayanya yang kaya, termasuk seni lukis tradisional seperti wayang dan gamelan.
Penjajahan Belanda di Bali
Pada abad ke-19, Belanda datang ke Pulau Bali dengan tujuan untuk menguasai wilayah ini. Mereka ingin mengendalikan perdagangan rempah-rempah dan mengeksploitasi kekayaan alam pulau ini.
Upaya mereka untuk menjajah Bali tidak berjalan mulus karena rakyat Bali, termasuk raja-raja di Klungkung, tidak rela menyerah begitu saja. Mereka memperlihatkan semangat perlawanan yang gigih dalam menghadapi pasukan Belanda.
BACA JUGA: Sejarah dan Keunikan di Balik Rumah Belanda Terbengkalai di Dampyak Kabupaten Tegal