Inilah 7 Fakta Unik Tentang Makassar, Metropolitan Indonesia Bagian Timur

Selasa 25-07-2023,21:47 WIB
Reporter : Syamila Isyqi Alayya
Editor : Syamila Isyqi Alayya

Karena posisinya di bibir pantai, masjid ini terlihat seolah mengapung saat air laut pasang. 

BACA JUGA:Punya Taman Nasional Bak Surga Bunga Raffles, Kota Ini Dijuluki Sebagai Bumi Rafflesia

4. Aksara tradisional dari naskah kuno

Makassar mempunyai aksara tradisional yang biasa di dalam naskah-naskah kuno. Naskah kuno Makassar banyak ditulis di atas lontar, sebuah bahan dari tumbuhan lontar asal Sulawesi Selatan.

Dari media tulis itu, aksara tradisional Makassar bernama lontara. Huruf lontara ini berjumlah 23 huruf dalam lontara Bugis, dan 19 huruf dalam lontara Makassar.

Uniknya, bentuk aksara ini melambangakan filosofi 4 unsur kehidupan manusia, yaitu air, api, tanah, dan udara.

5. Masjid 99 Kubah CPI Makassar

Masjid ini adalah masjid yang disebutkan akan menjadi ikon baru Kota Makassar. Disebut Masjid 99 Kubah karena jumlah kubah masjid ini memang ada 99. Angka ini melambangkan jumlah asmaul husna, yaitu nama-nama mulia Allah.

Arsitekturnya begitu megah dan cantik. Di daftar dunia, Masjid 99 Kubah CPI Makassar masuk ke dalam 30 masjid unik. Sementara itu, di Indonesia, masjid ini masuk dalam 0 masjid unik di indonesia.

BACA JUGA:Memiliki Arti Genangan Air, Ini Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Palembang

6. Gerbang Indonesia Timur

Lokasi Kota Makassar termasuknya bagian tengah Indonesia, tetapi kota ini dikenal sebagai gerbang menuju Indonesia bagian Timur. Karena lokasi ini, banyak suku dan ras di Makassar, entah hanya tinggal sementara atau memang menetap.

Kota Makassar dikenal multikultur sekaligus multietnik. Suku-suku yang bercampur baur di Makassar antara lain Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Jawa, dan Tionghoa.

7. Makanan khas Coto Makassar

Makanan ini tentunya yang paling ikonik dari Makassar. Coto Makassar berbahan dasar jeroan sapi dengan campuran bahan rempah-rempah. Makanan ini biasa dimakan dengan nasi atau ketupat.

Konon, Coto Makassar sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa. Pada masa dulu, makanan ini disajikan dengan bagian sapi sirloin dan tenderloin untuk santapan raja. Sementara itu, rakyat bawah dan abdi dalem diberi bagian jeroan.

Kategori :