Tak hanya memiliki tampilan yang menawan, kata "rampak" yang berasal dari Bahasa Indonesia, "serempak", memiliki makna menyatukan atau bersatu.
Tari Rampak Buto mencerminkan semangat eksplorasi seni yang berupaya melestarikan kesenian tradisional.
Cerita perang Prabu Baka dan Babad Tanah Jawa menjadi inspirasi dalam pembentukan tarian ini.
Dengan menyelipkan nuansa "garang" dari kemarahan sang buto, Tari Rampak Gedruk Buto berhasil menyatu dengan keindahan seni tradisional dan alunan musik klasik yang menghantarkan penonton ke dalam dunia magis yang memesona.
Menyaksikan Tari Rampak Gedruk Buto bukanlah sekadar menyaksikan tarian biasa, melainkan sebuah pengalaman mistis yang membawa penonton merasakan pesona tradisi yang kental dengan kearifan lokal.
Rasa kagum pun membuncah ketika penari dengan lincahnya menampilkan gerakan yang begitu memukau.
Seperti menghadirkan kesan bahwa raksasa yang marah itu sungguhan berada di tengah panggung, menggetarkan bumi dengan kemarahan yang tak tertahankan.
Keunikan Tari Rampak Gedruk Buto juga tercermin dari ritme dan musik yang mengiringi gerakannya.