RADAR TEGAL - Tegal memiliki keanekaragaman dan keunikan yang khas. Mulai dari kuliner, logat bahasa yang autentik, dan berbagai keindahan alam lainnya.
Salah satu keistimewaan wilayah ini adalah fauna khasnya, yakni burung jalak suren. Satwa ini merupakan kecintaan masyarakat Tegal dan Purbalingga, bahkan burung ini dijadikan maskot. Burung jalak suren juga termasuk satwa populer karena ia senang berkicau, dan sering disebut sebagai burung yang cerewet. Karena hal inilah, banyak orang menyukai hewan ini untuk dipelihara maupun dikembangbiakkan sendiri. Di Tegal, burung jalak suren termasuk fauna khas Tegal yang telah menjadi identitas Kota Bahari. BACA JUGA:Ternyata Indonesia Punya Hewan Purba yang Masih Hidup, Yuk Kenalan Sama Spesies Endemik Ini 4 Fakta burung jalak suren yang suka mengoceh Ciri-ciri tubuh Burung jalak suren termasuk hewan peliharaan yang sangat populer di Indonesia. Burung ini memiliki ukuran yang sedang dengan warna bulu hitam dan putih di seluruh tubuh. Perbedaan antara jalak suren betina dan jantan terdapat pada panjang badan, bulu, ekor, jari-jari kaki, dan kulit di sepanjang badan. Jalak suren jantan mulai menyisik pada usia 7 bulan, dengan tanda warna biru melingkar pada bagian kloakanya. Kaki satwa ini berjenis anisodaktil, yakni tiga jari menghadap ke depan dan satu jari ke arah ke belakang. Panjang tubuh burung jalak suren di antara 20 - 24 cm dengan bobor tubuh 75 hingga 100 gram. Di bagian dahi, pipi, garis sayap, tunggir, dan perut memiliki bulu warna putih. Sedangkan bagian dada, tenggorokan dan tubuh bagian atas berwarna hitam bulunya. Bentuk sayap jalak suren sangat unik karena agak bulat dan membuat burung ini tidak dapat terbang cepat. Akibat bentuk sayapnya itu, cara terbang burung jalak suren juga mirip dengan kupu-kupu. Perbedaan antara jantan dan betina terdapat pada ukuran tubuhnya. Biasanya jantan berukuran lebih besar. Burung jalak suren betina berukuran lebih pendek dengan tubuh bulat, gerakannya tidak selincah jantan. kepala betina lebih ramping dan ekornya lebih pendek. Keistimewaan satwa ini baik pada jantan maupun betina, mereka dapat meniru suara satu sama lain dan sama-sama suka mengoceh.BACA JUGA:Hidup Sejak Ratusan Tahun yang Lalu! Kenali 3 Hewan Purba di Indonesia yang Ada Hingga Sekarang
Habitat burung jalak suren Burung jalak suren tidak hanya terdapat di Tegal, melainkan satwa ini memiliki persebaran yang sangat luas di beberapa wilayah Indonesia, terutama Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Burung ini menyukai hidup di dataran rendah, tetapi juga dapat ditemukan pada perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Jalak suren juga cenderung menyukai habitat yang dekat dengan perairan terbuka, dan ia memilih tinggal pada lubang pohon seperti spesies jalak lain. Habitat yang disukainya juga termasuk hutan sekunder terbuka dengan pepohonan tinggi dan gelagah. Tidak hanya terdapat di Indonesia, burung jalak suren khas tegal ini juga tersebar ke mancanegara seperti India, Tiongkok, Kamboja, Pakistan, Myanmar, Nepal, Thailand, Laos, Bhutan, dan Bangladesh.Perilaku dan kebiasaan Burung jalak suren tidak takut terhadap binatang yang lebih besar, seperti sapi. Hewan ini senang mencari makan di antara hewan tersebut. Biasanya fauna khas Tegal ini senang berkelompok kecil, dan mencari makan dengan cara bertengger di pohon atau bangunan. Pada setiap kelompok burung, mereka membuat bunyi panggilan bersahutan. Bunyi-bunyian tersebut beraneka ragam suaranya, ada yang seperti peluit, bunyi mendengung, bunyi klik, kicauan, dan bahkan bunyi peluit. BACA JUGA:Mengagumkan! Hewan Unik Ini Cuma Bisa Kamu Temui di indonesia Jenis makanan burung jalak suren berupa biji-bijian, buah-buahan, telur serangga, serangga kecil, cacing tanah, kupu-kupu, dan moluska tanah. Burung ini memiliki kebiasaan mencongkel tanah menggunakan paruhnya untuk mengeluarkan makanan dari dalam. Jalak suren memiliki otot protraktor kuat, dan memiliki penglihatan binokular. Jalak suren ketika akan tidur akan membuat suara gaduh bersama kelompoknya. Mereka tidur di malam hari dan saling melindungi satu sama lain. Jalak suren adalah sahabat manusia Petani cenderung menyukai kehadiran burung jalak suren karena mereka memangsa serangga yang berpotensi merusak panen. Burung ini juga sangat cerdas, terbukti pada kemampuannya membuat suara mirip manusia. Karena keunikan suaranya ini, jalak suren menjadi burung peliharaan favorit terutama bagi pecinta burung. Tidak jarang, harga jual burung ini sangat tinggi di pasaran. Dalam kepercayaan masyarakat Indonesia, burung jalak suren menjadi lambang burung penjaga rumah karena memiliki sikap yang sangat peka. Hal itu juga berdasar pada saat orang asing yang datang ke rumah, jalak suren akan bersuara nyaring dengan beragam variasi. Dalam kebudayaan suku Naga Besar India, jalak suren dianggap sebagai reinkarnasi manusia. Hal itu juga menyebabkan burung ini dilarang dimakan berdasar kepercayaan suku di India ini.
BACA JUGA:Ternyata Hewan Nocturnal, Ini Kebiasaan Unik Tapir yang Mungkin Belum Anda Ketahui