Bank BRI akan mempertimbangkan rasio hutang terhadap penghasilan (debt-to-income ratio) untuk memastikan bahwa calon pemohon memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk membayar cicilan KPR secara tepat waktu.
4. Surat Keterangan Domisili
Syarat pengajuan KPR BRI juga mencakup surat keterangan domisili atau bukti alamat tinggal pemohon.
Surat keterangan domisili ini bertujuan untuk memverifikasi alamat pemohon yang akan menjadi lokasi rumah yang akan dibeli dengan KPR.
Pastikan surat keterangan domisili yang diajukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh pihak berwenang.
5. Informasi Properti yang Dibeli
Selain informasi pribadi, calon pemohon juga diharuskan memberikan informasi terkait properti yang akan dibeli dengan KPR BRI.
Informasi ini mencakup harga properti, lokasi, dan detail teknis mengenai properti tersebut. Bank BRI perlu mengetahui informasi ini untuk menilai nilai properti yang akan dijadikan jaminan serta melihat apakah properti tersebut memenuhi kriteria yang diizinkan untuk mendapatkan KPR BRI.
6. Asuransi KPR
Bank BRI mewajibkan calon pemohon untuk mengajukan asuransi KPR sebagai salah satu syarat pengajuan.
Asuransi KPR bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi pemohon dan bank dari risiko default pembayaran.
Asuransi KPR juga akan memberikan keamanan finansial bagi pemohon jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan pekerjaan atau bencana alam.
7. Penyediaan Dokumen Lengkap
Agar proses pengajuan KPR berjalan lancar, calon pemohon diharuskan menyediakan semua dokumen yang diperlukan dengan lengkap.
Jika ada dokumen yang tidak lengkap atau tidak valid, proses pengajuan KPR bisa terhambat dan memakan waktu lebih lama.
8. Biaya Administrasi