RADAR TEGAL - Mengenal kisah misteri dari Gunung Slamet di Jawa Tengah, yang dianggap masyarakat setempat sebagai kunci Pulau Jawa.
Gunung Slamet yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, merupakan Gunung berapi aktif yang masih sekarang masih berstatus aktif.
Gunung ini memiliki ketinggian 3432 mdpl, ketinggian inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari Gunung Slamet.
Terletakdi antara lima kabupaten yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes, KabupatenTegal, Kabupaten Pemalang.
Namun, di balik keindahannya, Gunung Slamet menyimpan berbagai cerita legenda dan mitos yang mampu membuat bulu kuduk merinding. Pengalaman nyata dari pendaki yang pernah mengunjungi tempat ini juga turut menyumbang misteri yang cukup menyeramkan bagi para petualang. Berikut adalah lima misteri yang menghantui Gunung Slamet
Misteri Puncak Surono
Salah satu misteri dari puncak tertinggi Gunung ini, yakni Puncak Surono. Nama ini berasal dari nama orang yang konon berhasil mencapai puncak Gunung Slamet.
Namun naasnya dia meningal setelah jatuh kedalam jurang. Sejak saat itu seringkali terlihat sosok laik-laki berdiri sendirin di pundak gunung yang dapat menghilang begitu saja. Banyak para pendaki dan warga lokal mempercayai bahwa sosok itu adalah Surono.
Misteri Pasar Hantu
Pasar hantu menjadi misteri yang hanya ditemui oleh mereka yang mendaki Gunung Slamet melalui jalur pendakian Bambangan. Jalur ini terkenal karena singkatnya jarak menuju puncak gunung, namun memiliki spot yang sakral dan terkenal dengan cerita misteri.
Konon, jalur Bambangan adalah pintu gerbang menuju kerajaan gaib. Beberapa pendaki mengaku sering diganggu oleh makhluk tak kasat mata pada jalur pendakian ini, sehingga dihimbau untuk tidak beristirahat di jalur ini.
Misteri Suara Ramai di Pasar Hantu
Masih berkaitan dengan pasar hantu, banyak pendaki yang mengaku mendengar suara ramai seolah-olah sedang berada di pasar yang ramai yang biasa digunakan sebagai tempat transaksi jual beli barang.
Beberapa diantaranya bahkan mengaku pernah ditawari untuk membeli sesuatu di tempat tersebut, namun jika dilihat-lihat tidak ada manusia lain disekitar mereka.