Bahkan, masih ada beberapa rumah yang atapnya terbuat dari alang-alang.
4. Tradisi ngasa
Tradisi unik dari Kampung Jalawastu ini adalah tradisi ngasa. Ngasa merupakan ritual upacara kepada Batara Windu Buana. Upacara ini bertujuan sebagai ungkapan terima kasih kepada Batara Windu Buana.
Warga Kampung Jalawastu percaya bahwa Batara Windu Buana ini adalah Sang Pencipta Alam. Upacara ngasa ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Tepatnya jatuh pada hari Selasa Kliwon mangsa kasanga atau sembilan menurut kalnder Jawa.
5. Jamuan makanan tanpa nasi dan lauk pauk
Pelaksanaan upacara ini yaitu di Pesareon Gedong. Pesareon Gedong ini berada di dalam hutan yang sudah dikeramatkan. Dalam pelaksanaan upacara ini, ada jamuan makanan.
Ada hal unik sekaligus menarik dari perjamuan makanan ini. Hal unik tersebut adalah makanan yang tersaji tidak berupa nasi putih atau lauk pauk. Makanan itu berupa nasi jagung bercampur dengan umbi-umbian atau desaunan yang sudah direbus.
BACA JUGA:Uniknya Hutan Perempuan di Kampung Enggros, Laki-Laki Harap Menjauh!
Penyajian makanan itu juga tidak menggunakan piring kaca, melainkan daun pisang, piring enamel, atau piring plastik. Menurut sejarah, upacara ngasa ini berasal dari kebudayaan Hindu.
Hal ini juga bisa dilihat dari pakaian yang warga kenakan dan puji-pujian yang ditujukan untuk dewa.
6. Tradisi perang centong
Selain tradisi upacara ngasa, ada juga tradisi perang centong. Tradisi perang centong merupakan permainan tradisional rotan edan atau heo gelo.
Demikian informasi terkait Kampung Jalawastu. Tradisi dan budaya asli dari kampung ini sudah sepatutnya untuk terus dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman.***