RADAR TEGAL, Ki Hajar Dewantara, yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah sosok yang mengilhami dunia pendidikan Indonesia. Asal usul beliau berawal dari keluarga bangsawan Jawa, lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta.
Ayahnya bernama Pangeran Soerjaningrat dan ibunya bernama Raden Ayu Sandiah. Sejak kecil, Ki Hajar Dewantara tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai kebudayaan Jawa karena dibesarkan dalam lingkungan keluarga bangsawan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman.
Pendidikan formal pertamanya adalah di Europeesche Lagere School. Beliau mendapatkan pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan banyak orang pada masa itu karena sekolahnya merupakan sekolah khusus anak-anak yang berasal dari Eropa. Namun, Ki Hajar Dewantara memiliki tekad untuk menggapai ilmu yang lebih luas lagi.
Meskipun telah tiada, semangat dan pemikiran beliau terus hidup dan menginspirasi banyak orang dalam mengembangkan dunia pendidikan Indonesia hingga saat ini. Peran beliau sebagai pendidik dan pemikir hebat menjadi penanda penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Inilah 3 Semboyan Ki Hajar Dewantara
Semboyan Ki Hajar Dewantara menjadi landasan penting dalam bidang pendidikan di Indonesia. Tiga semboyan tersebut, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani yang merupakan cerminan pemikiran dan semangatnya untuk memajukan dunia pendidikan di negeri ini.
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Semboyan kedua ini mencerminkan pandangan holistik Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan. Frasa Ing Ngarso Sung Tuladha berarti "di depan memberi contoh”
Dalam konteks pendidikan, semboyan ini mengajarkan bahwa seorang pendidik harus menjadi contoh yang baik bagi siswa, membangun semangat kebersamaan di antara mereka, dan senantiasa memberikan dukungan dalam proses belajar-mengajar. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan semata.
Lebih dari itu, pendidikan harus mencakup aspek pengembangan karakter dan kemampuan sosial siswa. Dengan semangat Ing Ngarsa Sung Tuladha Ki Hajar Dewantara mengajarkan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pendidikan.
2. Ing Madya Mangun Karso
Ing Madya Mangun Karso adalah semboyan ketiga Ki Hajar Dewantara yang memiliki makna "di tengah membangun semangat" Semboyan ini menekankan pentingnya dukungan yang berkelanjutan bagi siswa dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam proses belajar-mengajar.
Ki Hajar Dewantara percaya bahwa peran pendidik tidak berhenti di kelas saja, melainkan harus terus mendukung perkembangan siswa di luar lingkungan sekolah. Dukungan yang berkelanjutan ini termasuk mendukung dan mendorong siswa untuk terus berkembang, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.
3. Tut Wuri Handayani
Tut Wuri Handayani merupakan semboyan pertama yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa yang artinya "di belakang memberikan dukungan".