Disarankan agar tidak sering mencabut uban, karena bisa merusak folikel, saraf, dan juga akar rambut yang dapat memicu infeksi. Tidak hanya itu, rambut juga lama kelamaan jadi tipis rentan mengalami kebotakan.
3) Uban lebih tebal dan kuat daripada rambut hitam
Simpang siur tentang fakta dan mitos uban lebih kuat daripada rambut hitam ini tidak sepenuhnya benar dan bukan mitos belaka.
Hal tentang apakah diameter uban lebih tebal atau tipis daripada rambut hitam masih belum bisa diketahui secara pasti.
Sejumlah literatur mengungkap, bahwa biasan cahaya pada warna abu-abu seperti warna uban memang terlihat lebih tebal daripada yang berwarna hitam pekat.
4) Bisa mengembalikan uban jadi hitam tanpa diwarna
Hal ini tentu mitos karena fakta tentang uban ini adalah produksi melanin yang sudah mati, sehingga selamanya akan tetap berwarna putih.
Untuk menutupi uban hanya bisa dengan cara diwarnai dengan produk cat rambut. Usahakan untuk memilih warna rambut yang tidak mengandung bahan kimia terlalu berbahaya, agar tidak merusak struktur atau akar rambut.
Jangan lupa juga untuk selalu rutin keramas dan memberikan perawatan khusus untuk rambut berwarna, agar warna bisa tahan lama dan rambut tetap sehat.
5) Uban bisa kembali semula dengan kondisi tertentu
Hal ini termasuk fakta dan bukan mitos tentang cara membuat uban kembali semula dengan keadaan tertentu.
Seseorang yang masih berusia di bawah 35 tahun dan sudah mengalami uban, bisa jadi karena kekurangan vitamin B12.
Vitamin ini berperan penting untuk menjaga kesehatan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk melanosit di folikel rambut.
Jika seseorang kekurangan vitamin B12, maka dapat mempengaruhi pasokan oksigen menuju melanosit. Hal ini mengakibatkan produksi melanin menjadi berkurang dan memicu tumbuhnya uban.
Maka dari itu, periksakan ke dokter jika mulai tumbuh uban di usia yang masih muda. Siapa tahu penyebab tumbuh uban ini karena kekurangan vitamin B12 atau masalah dengan kelenjar pituitari atau tiroid.