Asal Mula Nama Desa Cawet Di Pemalang, Bermula dari Celana Dalam hingga Jadi Desa Perbukitan yang Indah

Senin 17-07-2023,13:52 WIB
Reporter : Muninggar Setiyo Rini
Editor : Muninggar Setiyo Rini

PEMALANG, radartegal.disway.id - Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata cawet? Jangan salah paham, terdapat nama desa unik yang unik yaitu Desa Cawet di Pemalang.

Tidak seperti namanya yang unik, Desa Cawet di Pemalang merupakan desa yang indah terletak di perbukitan. Jika mengunjungi desa ini, kamu akan melihat alamnya yang masih asri dan udaranya yang sejuk.

Jika diartikan ke Bahasa Indonesia, Cawet merupakan bahasa lokal Pemalang yang artinya celana dalam wanita. Jangan salah, nama desa cawet ini memiliki sejarah dibaliknya.

Dari pusat kota Pemalang, Cawet jaraknya sekitar 50 km. Cawet terdiri dari lima dusun yakni Kaliduren, Karangsempu, Kramat, Sipedang, dan Watugajah dengan jumlah penduduknya sekitar 3.539 jiwa

Jangan berprasangka dulu gegara membaca judul di atas. Sebab, Cawet adalah nama sebuah desa di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Bagaimana ceritanya desa itu bisa bernama Cawet, dan pesona apa saja yang ada di dalamnya? Simak catatan perjalanan detikJateng kali ini.

Desa Cawet berada di kawasan perbukitan berketinggian 250-600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Cawet diapit Bukit Igir Jahe dan Bukit Bulu. Tak heran jika di Cawet ini hawanya selalu sejuk. Cawet juga diapit dua sungai besar, yaitu Kali Keruh (berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan) dan Kali Polaga.

BACA JUGA : BACA JUGA:Pesona Curug Pengantin di Tegal, Ternyata ada Cerita Mistis Dibaliknya

Asal Mula Nama Cawet

Desa Cawet memang sudah terkenal bagi warga Pemalang karena keunikan nama desa tersebut. Namun terdapat momen kontorversial di tahun 2018 lalu.

Semasa kampanye Pilkades 2018 lalu, Taufik Shaleh jadi viral di media sosial karena mengusung tagline, 'Cawetku, Cawetmu, dan Cawet Kita Semua'.

Tagline itu sangat unik hingga nama cawet menjadi lebih terkenal lagi. Terdapat sejarah mengapa desa ini bernama cawet.

Menurut Kepala Seksi Pemerintah Desa Cawet, Riswanto, ada dua versi sejarah lisan alias cerita turun-temurun di balik nama Cawet ini.

Versi pertama mengacu pada seorang tokoh yang hanya mengenakan cawing tali sebagai penutup bagian vital dan kemudian dipilih oleh Adipati Pemalang untuk menjadi kades pertama.

Zaman dulu warga desa ini kebingungan memilih sesepuh yang akan dijadikan kepala desa. Kemudian, datanglah Adipati Pemalang, Adipati Reksodiningrat (Kanjeng Pontang) pada tahun 1825.

"Saat itu beliau datang untuk menyelesaikan masalah soal siapa yang akan menjadi pemimpin desa. Dalam perjalanan, ia melihat sesepuh warga sedang tandur (menanam) di sawah," jelas Riswanto.

Kemudian, Adipati langsung menunjuk lelaki sepuh yang dianggap bijaksana itu untuk memimpin desa. Saat ditunjuk jadi lurah, sesepuh itu hanya mengenakan cawing tali (kain penutup kemaluan yang diberi tali). Sehingga dia disebut Ki Lurah Cawing Tali yang menjabat pada kurun 1825-1847.

Kategori :