PULOSARI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Petani jahe di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Pulosari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang menangis.
Pasalnya, jahe-jahe hasil produksi mereka tidak laku terjual dan hanya menumpuk hingga akhirnya kering.
Seorang petani jahe di Desa Pulosari Hasan mengatakan, saat ini petani jahe sedang panen.
Namun hasilnya tidak seperti yang dibayangkan saat menanam. Sebab sudah beberapa bulan ini harga jahe sangat murah.
Sehingga saat panen tiba jahe-jahe produksinya tidak laku terjual. Jahe hanya menumpuk hingga kering.
Akibatnya, Hasan mengaku mengalami kerugian yang besar. Karena stok jahe miliknya hanya menumpuk.
"Sekalipun harganya murah, tapi tetap tidak laku. Ini membuat petani rugi banyak," katanya, Jumat 14 Juli 2023.
Hal sama dirasakan Basir, petani jahe lainnya. Dia mengaku masih memiliki banyak jahe yang telah dipanen. Bahkan jahe di lahan juga banyak yang belum dipanen.
BACA JUGA:Polisi di Pemalang Blusukan ke Pasar Ajak Emak-emak Tertib Berlalu Lintas
Namun dia lebih memilih tidak memanenya karena harga anjlok dan tidak laku terjual.
"Kalau panen kita tetap mengeluarkan biaya panen, apalagi di lahan yang jauh dari jalan ada biaya angkut," ujar Basir.
Menurutnya, harga jahe sekarang ini sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000 perkilogram.
Dengan nominal harga itu, kata Basir, sangat tidak mungkin menutup pengeluaran selama perawatan jahe hingga panen.
BACA JUGA:TMMD Sengkuyung Tahap II Pemalang Buka Akses Jalan Desa Terisolasi