"Dengan Si Pentol ini, pendaftaran bisa menyingkat waktu. Hanya butuh waktu tujuh menit," ucapnya.
Sementara untuk inovasi Berlimpah, Guntur menjelaskan, tujuannya sebagai menimimalisir volume sampah.
Guntur mengemukakan, mendasari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tahun 2023.
Bahwa volume sampah di Indonesia sebanyak 21,71 juta ton setiap tahunnya.
BACA JUGA:Komisi IV Kabupaten Tegal Keluhkan Proyek Dinas Dikbud, Disarankan Begini
Begitu pula di Kabupaten Tegal, produksi sampah sangat tinggi. Pada 2014-2018, volume sampah mengalami kenaikan.
Guntur mengaku, RSUD dr Soeselo menjadi salah satu penyumbang sampah di Kabupaten Tegal yang lumayan tinggi. Yakni sebanyak 55.800 ton di tahun 2021.
Untuk mencegah penumpukan sampah di lingkungan rumah sakit, pihaknya mengaku telah meluncurkan program Berlimpah.
Program ini berupa bank sampah yang di kelola Instalasi Sanitasi RSUD dr Soeselo.
"Inovasi ini untuk menekan volume pembuangan sampah ke TPA Penujah," kata Guntur.
Guntur menuturkan, program ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah.
Bahwa Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Bank Sampah Berlimpah juga menggunakan metode ‘Jebol Pangan’, yaitu Jemput Bola Sampah di Ruangan.
Setiap ruangan yang akan menabung sampah dapat menghubungi Ruang Sanitasi. Selanjutnya petugas Sanitasi akan langsung mengambil sampahnya.
Sampah lalu dihitung, ditimbang, dan dipilah sesuai jenisnya. Menurut Guntur, manfaat Bank Sampah Berlimpah ini adalah, lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat.