BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sebanyak 228 pasien, menjalani penanganan intervensi nyeri gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes.
Layanan intervensi nyeri gratis dilangsungkan di lantai 3 Gedung Penunjang, Sabtu 17 Juni 2023.
Kegiatan itu merupakan bakti sosial kolaborasi RSUD Brebes dengan Precursor, Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Jawa Tengah, Bank Jateng, BAZNAS Brebes dan Bank Mandiri.
Baksos intervensi nyeri, menghadirkan sejumlah tamu undangan. Seperti, Pengurus PABOI Jawa Tengah, kepala BPJS Cabang Tegal, Kepala BAZNAS Kabupaten Brebes dan Direktur Bank Jateng.
BACA JUGA:Pedagang Senang Ganjar Revitalisasi Pasar Bawang Sengon Brebes: Kini Lebih Bersih dan Nyaman
Tampak hadir, Sekda Brebes yang diwakili Kepala BPKAD Edy Kusmartono. Turut mendampingi, seluruh jajaran direksi dan manajemen RSUD Brebes.
Apresiasi penuh diberikan kepada semua dokter operator intervensi nyeri. Yakni, 45 orang yang hadir dan tergabung dalam Precursor dari seluruh Wilayah Indonesia.
Direktur RSUD Brebes melalui Ketua Panitia Bakti Sosial Intervensi Nyeri dr Mulky Yasin Ash-Shoffat SpOT FIPP CIPS AIFO-K menyampaikan, pihaknya merasa bersyukur atas sinergitas dari semua yang terlibat.
Sebab, dengan peserta mencapai 228 pasien tak hanya berasal dari wilayah Brebes. Namun, ada yang datang dari sejumlah daerah seperti Tegal, Batang, Gombong hingga Purbalingga.
BACA JUGA:210 Bidan di Brebes Jalani Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan
"Tingginya antusiasme masyarakat, terbukti dengan banyaknya pendaftar. Sebab, baru dua hari pendaftaran jumlah peserta sudah memenuhi kuota. Dan penanganan intervensi nyeri dilayani secara gratis," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas BLUD RSUD Brebes sekaligus Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes diwakili Kepala BPKAD Edy Kusmartono mengungkapkan, adanya bakti sosial intervensi nyeri menjadi langkah awal RSUD Brebes.
Sebab, segera dibukanya poli nyeri di RSUD Brebes akan sangat bermanfaat. Sekaligus, menjawab kebutuhan masyarakat dalam layanan kesehatan untuk penanganan penyakit nyeri.
Terpisah, Direktur Precursor, dr Alif N Rahman SpOT FIPP CIPS AIFO-K mengatakan, nyeri merupakan masalah yang menjadi trending topik di dunia.
BACA JUGA:ODGJ di Brebes Didominasi Usia Produktif, Ini Sejumlah Faktor Penyebabnya