BACA JUGA:DPC PKB Usul Nurul Huda Anggota DPRD Pemalang di PAW, Ini Alasannya
Kemudian pada Kamis 15 Juni 2023, sekira pukul 07.00, datang kapal mini pursin lainnya (GOAK dan SLONONG) dari Tanjungsari Pemalang yang menolong para ABK tersebut.
Namun, diketahui ada satu korban atas nama Sohi sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tangan terjerat tali RIS jaring.
"Korban dibawa ke darat oleh kapal mini pursin GOAK dan dinaikkan ke mobil dinas Polairud Res Pemalang dibawa ke RSU dr. M. Ashari Pemalang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," terang Sudiyono.
Peristiwa kedua, dialami kapal mini pursin Kondang. Kasatpolairud menjelaskan, kronologis kejadiannya pada Rabu 14 Juni 2023, sekitar pukul 16.00, kapal mini pursin Kondang yang dinahkodai oleh Maliki bersama dengan 23 ABK berangkat melaut dari dermaga Tanjungsari Pemalang.
BACA JUGA:Paska OTT KPK, Pemkab Pemalang Terus Berbenah Wujudkan Good Governance
Selanjutnya pada Kamis 15 Juni 2023, sekitar pukul 04.30, sewaktu para ABK sedang bekerja menarik jaring di perairan Larangan Tegal.
Tiba-tiba kapal tersebut terdorong ombak yang cukup besar sehingga kapal tersebut tenggelam. Beruntung ada kapal gandengan (kapal pendamping) yang langsung menolong semua ABK yang tenggelam sehingga sebagian besar ABK berhasil diselamatkan.
Namun diketahui ada 1 ABK atas nama Karsim (55), nelayan asal Dusun Tambakyuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang hilang.
BACA JUGA:Mantan Sekda Pemalang Bongkar Aturan dan Implikasi Hukum Jabatan Sekretaris Daerah
"Sampai sekarang korban belum ditemukan, sehingga pelapor (Nahkoda) melaporkan kejadian tersebut ke Sat Polairud Res Pemalang," kata Sudiyono. *