Menurut Nurdin, banyak pihak yang mengapresiasi tradisi Ritual Siwer desa ini. Karena sebagian wilayah kegiatan mengelilingi desa dengan berjalan kaki ini sudah mulai ditinggalkan.
Adapun kegiatan Ruwat Bumi Desa Karangrejo, masih Kata Nurdin, merupakan wujud syukur atas limpahan berkah dari Sang Maha Kuasa terutama aktifitas dalam bidang pertanian.
Dengan digelarnya ritual ruwat bumi, diharapkan masyarakat desa mendapatkan keselamatan dan para petani mendapatkan panen yang melimpah.
Nurdin menambahkan, pelaksanaan Ruwat Bumi hari kedua diisi dengan kegiatan lomba kirab gunungan.
BACA JUGA:TERLALU! Disindir Pulang Kesiangan Pria di Pekalongan Tega Lakukan Ini ke Istri
Desa Karangrejo yang terdiri dari tiga dusun, tiap RW mengirimkan gunungan yang terdiri dari hasil pertanian.
Kirab gunungan hasil bumi ini juga diikuti oleh seluruh elemen pemuda dan orang tua dengan menghadirkan gunungan yang cantik dan sajian atraksi kesenian untuk dinilai oleh dewan juri.
Masyarakat yang tidak mengikuti kirab gunungan, mereka membawa makanan dan lauk pauk yang dikenal dengan ancak legenonan.
Kemudian ancak legenoan dibawa ke balai desa untuk dijadikan satu dan doa bersama sekaligus pengumuman pemenang lomba kirab gunungan.
BACA JUGA:HEBOH! Seorang Lansia di Pekalongan Tidur di Atas Pohon Kelapa
Setelah itu masyarakat membawa pulang kembali ancak legenonan dengan menukar ancak dari warga lain.
Hal ini mempunyai filosofi untuk mempererat persaudaraan antar warga untuk menjunjung tinggi adat gotong royong dan paseduluran.
Kepala Desa Karangrejo, Didik Puji Leksono merasa bersyukur kegiatan legenonan ini telah berjalan sesuai jadwal. Sehingga diharapkan menjadi persatuan dan kegotongroyongan bagi masyarakat desa Karangrejo.
"Ruwat bumi ini untuk mensyukuri, menikmati apa yang sudah kita dapatkan dari hasil bumi terutama hasil panen lebih bagus lagi," terang Didik.
BACA JUGA:Tawarkan Pemandangan Alam Eksotis, Paninggaran Bakal Jadi Kawasan Wisata Baru Pekalongan
Agenda terakhir atau puncak acara Ruwat Bumi, yakni pagelaran wayang golek semalam suntuk oleh ki Dalang Wiyono dari Bojong dengan lakon Babad Alas Gambiran. *