SLAWI, radartegal.disway.id - ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan fungsi otak yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga masa dewasa. Gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
Penderita ADHD sering mengalami kesulitan dalam mengatur perhatian, mengendalikan impuls, dan menahan diri. Pada penderita ADHD ada ketidakseimbangan zat kimia di otak yang berperan dalam pengaturan perhatian, impuls, dan aktivitas motorik.
Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Gejala-gejala ADHD
Beberapa gejala umum ADHD meliputi:
- Gangguan perhatian: Kesulitan dalam mempertahankan fokus, mudah teralihkan, sulit mengikuti instruksi, dan sering lupa.
- Hiperaktivitas: Tingkah laku yang berlebihan, gelisah, sulit diam, sering bergerak-gerak tanpa henti.
- Impulsivitas: Kesulitan dalam menahan diri, menginterupsi orang lain, dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.
Jenis-jenis ADHD
Terdapat tiga jenis ADHD yang umum, yaitu:
- ADHD tipe kombinasi: Penderita mengalami gejala gangguan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
- ADHD tipe dominan tidak dapat mempertahankan perhatian: Penderita memiliki kesulitan utama dalam mempertahankan fokus dan perhatian.
- ADHD tipe dominan hiperaktif-impulsif: Penderita memiliki hiperaktivitas dan impulsivitas yang lebih mencolok daripada gangguan perhatian.
Penyebab ADHD
- Penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor berikut dapat berperan:
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan ADHD dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan ini.
- Perubahan fungsi otak: Terdapat perbedaan dalam struktur dan fungsi otak penderita ADHD, terutama dalam area yang mengatur perhatian dan impuls.
Diagnosis ADHD
Diagnosis ADHD melibatkan evaluasi yang komprehensif oleh ahli profesional kesehatan mental. Beberapa faktor yang diperhatikan dalam proses diagnosis meliputi:
- Riwayat gejala dan perilaku.
- Wawancara dengan pasien dan keluarga.
- Evaluasi psikologis dan tes lainnya untuk mengevaluasi fungsi kognitif dan perilaku.
Pengelolaan ADHD
Pengelolaan ADHD melibatkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai elemen, termasuk:
- Terapi perilaku: Terapi ini membantu individu mengembangkan strategi pengelolaan perilaku dan perhatian.
- Pendidikan dan dukungan: Dukungan pendidikan dan lingkungan yang mendukung dapat membantu individu dengan ADHD dalam memenuhi potensi mereka.
- Terapi obat: Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat tertentu untuk mengontrol gejala ADHD.
BACA JUGA: Bahaya Penyakit Thalasemia yang Penting untuk Diperhatikan Sebelum Menikah!
ADHD adalah gangguan fungsi otak yang mempengaruhi perhatian, impuls, dan aktivitas motorik individu. Dengan pendekatan yang tepat, individu dengan ADHD dapat mengelola gejala mereka dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.*