KUDUS, RADARTEGAL.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada para siswa di SMAN 1 Kudus agar terbiasa memastikan kebenaran atau mengklarifikasi berita sebelum disebarkan.
Ganjar mengatakan, pelajar akrab dengan media sosial dan teknologi, sehingga harus lebih berhati-hati dan teliti.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri acara Talkshow Gubernur Sambang Sekolah, dengan tema Generasi Benteng Pancasila Cerdas Bermedia Konsisten Berbudaya dan Anti Hoaks di SMA Negeri 1 Kudus, Jumat 3 Maret 2023.
Terdengar gemuruh suara para siswa SMAN 1 Kudus menyambut kedatangan Gubernur Jateng dua periode yang mereka nantikan sejak pagi. Ganjar bahkan disambut dengan koreo penghormatan dari Paskibra sekolah dan penampilan tari yang ditampilkan oleh para siswa.
BACA JUGA:Depo Pertamina Plumpang Kebakaran Hebat
“Ini lama nggak ke sekolahan, jadi anak-anak nampaknya antusias ya. Dia bisa tunjukkan seluruh bakatnya, kami pesankan bagaimana dia sekolah itu juga mengembangkan talenta juga,” ucap Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, sekolah tidak terbatas bagi siswa hanya untuk menuntut ilmu sains. Namun sekolah harus jadi tempat bergaul dan mengembangkan bakat.
“Maka ada yang pintar nyanyi, pinter nari, pintar olahraga, agar kemudian guru juga tahu bagaimana anak ini disiapkan ke masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Di sisi lain, para siswa juga memiliki tantangan perkembangan teknologi dan media sosial. Pelajar mesti berhati-hati agar tidak terpapar hoaks.
BACA JUGA:Tanggul Sungai Dawe Kudus Jebol, Ganjar Minta Pemda Ikut Bantu Penanganan
“Mereka rata-rata punya medsos, mereka punya WA grup, hati-hati dengan hoaks, jangan disebar. Biasakan klarifikasi, biasakan tabayyun, biasakan bertanya dan Saya berpesan jangan ada bully-bullyan antarteman ya ini yang mesti dijaga,” ujar Ganjar.
Ketua PP Kagama itu berharap para pelajar juga saling menjaga diri dan teman. Ia prihatin karena beberapa hari belakang marak kasus kekerasan hingga bullying yang menimbulkan korban siswa.
“Murid itu ya dididik bukan dikerasi seperti itu, jadi saya minta yang begini tidak terjadi lagi. Maka mesti diedukasi dengan cara yang benar, mereka menjadi anak-anak yang toleran, mereka punya nilai kemanusiaan yang tinggi, seperti yang disampaikan anak-anak tadi,” tandasnya. *