SLAWI, RADARTEGAL.COM - Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke Pemkab Tegal. Sejumlah aggota legislatif itu ditemui Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Khofifah dan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Achmad Jafar, di Ruang Rapat Bupati Tegal.
Dalam kunjungannya, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Abdul Hamid meminta agar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah membantu mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Tegal.
“Kita minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bisa menambah sarana penunjang di Posyandu seperti healthy kit juga beberapa program lainnya yang akan jadi andalan di tahun 2023,” ungkap Hamid.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal Khofifah mengatakan angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal berkurang 5,3 persen poin dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.
BACA JUGA:Perajin Sendal dari Limbah Kulit di Jepara Kebanjiran Order Setelah Dipromosikan Lapak Ganjar
Penurunan angka stunting ini adalah yang tertinggi ke-lima di Jawa Tengah. Dia menyebut, penurunan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi banyak pihak.
Di mana organisasi perangkat daerah bersama pemerintah desa dan organisasi kemasyarakatan bergerak melakukan intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif untuk mencegah, menanggulangi stunting.
“Persoalan stunting ini kita keroyok bareng-bareng, kita kerjakan sama-sama. Termasuk dengan Dinas Kesehatan untuk intervensi gizi spesifiknya dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui juga baduta (bayi di bawah usia dua tahun),” ujar Khofifah.
Keterlibatan organisasi kemasyarakatan seperti Muslimat NU (Nahdlatul Ulama) dan Aisyiyah menurutnya juga sangat membantu dalam mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
BACA JUGA:Jogging Sejarah, Ganjar Napak Tilas Perjuangan Presiden Soekarno di Surabaya
Akses pada sanitasi dan air bersih sangat diperlukan pada intervensi gizi sensitif disamping edukasi pengasuhan dan gizi anak pada orang tua hingga program Keluarga Berencana (KB).
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Achmad Jafar mengungkapkan anggaran penanggulangan stunting di Kabupaten Tegal tahun 2023 ini lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Tegal menganggarkan Rp15 miliar untuk percepatan penurunan stunting tahun 2023 ini, termasuk pemberian pendamping makanan tambahan (PMT) bagi anak stunting yang kaya protein seperti ikan dan telur.
Selain membantu pemulihan gizi balita stunting, di sisi lain pembelian paket PMT yang di dalamnya juga terdapat susu sapi dan daging diharapkan mampu menggerakkan perekonomian lokal di sektor pertanian dan perdagangan, serta membantu mengurangi angka kemiskinan. *