WARUREJA, RADARTEGAL.COM - Untuk mencegah kasus stunting di Kabupaten Tegal, pemerintah pusat melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bakal menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Pemkab Tegal.
Anggaran yang dikelola pemerintah daerah itu digunakan untuk membeli makan tambahan yang mengandung protein hewani.
“Tapi, syaratnya pengadaannya harus produk lokal seperti lele, telur dan ayam,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Desa Kedungkelor dan Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Senin 30 Januari 2023.
Kegiatan itu dihadiri Anggota DPR RI, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Ir Khofifah MM, Kades se-Kecamatan Warureja dan masyarakat umum lainnya.
BACA JUGA:1.238 Siswa RA di Kabupaten Tegal Melaksanakan Manasik Haji
Selain sosialisasi soal stunting, juga digelar Pencanangan Kawasan Buah dan Gizi dengan penanaman pohon secara simbolis di depan Balai Desa Banjaragung.
Saat disinggung soal bantuan biskuit yang kurang tepat untuk penanganan stunting, Hasto membenarkan bahwa buskuit banyak mengandung karbohidrat.
Kendati bantuan biskuit masih tetap dijalankan, namun akan ditambah dengan bantuan untuk protein hewani.
“Percepatan penanganan stunting dilakukan dengan kroyokan. Penanganan mengerucut ke penderita stunting. Seperti adanya bapak asuh yang disampaikan Kepala DP3AP2KB Bu Khofifah,” kata Hasto.
BACA JUGA:Pemkab Tegal Dukung Penuh Penuntasan Penyertifikatan Tanah Warga
Sementara, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal Khofifah, mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Tegal mengalami penurunan. Dari sebelumnya 28 persen dari jumlah anak yang ada, sekarang menjadi 22 persen.
"Alhamdulillah sekarang angka stunting sudah turun," ucapnya. *