PEMALANG, RADARTEGAL.COM - Seperti apa jadinya apabila menu makanan dijadikan sebuah seni drama dan tari atau sendratari?
Adalah Bayu Kusuma, Koreografer Sanggar Seni Kaloka 1972 Pemalang, yang menciptakan sendratari nasi grombyang.
Nasi grombyang merupakan kuliner khas Kabupaten Pemalang. Pada tahun 2021, nasi grombyang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi RI.
BACA JUGA:Kerahkan Kekuatan Maksimal, Polres Tegal Kota All Out Amankan Kunjungan Moeldoko di Pelabuhan Tegal
Berangkat dari penetapannya sebagai WBTB, belum lama ini kuliner berkuah dengan irisan daging kerbau ini diangkat dalam bentuk seni drama dan tari oleh Sanggar Seni Kaloka 1972 Pemalang.
Sendratari nasi grombyang sukses tampil di Pendapa Agenda Gendhon Humardani Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, dalam acara Pagelaran Seni Jawa Tengah Pesona Mutiara Jawa 2022, pada 12 Oktober 2022 lalu.
Bayu Kusuma menyampaikan alasannya mengangkat kuliner khas Pemalang dalam bentuk sendratari. Karena dirinya merasa tertarik dengan grombyang yang sudah ditetapkan sebagai WBTB.
Pertunjukan tari tersebut menurut Bayu (sapaan karib Bayu Kusuma), dimaksudkan agar kuliner khas Pemalang itu dapat disetarakan dengan makanan-makanan khas dari daerah lainnya, sehingga tidak tertinggal.
Ia menuturkan, poin ke-6 dari objek pemajuan dan kebudayaan, yaitu teknologi tradisional. Nah teknologi dalam mengolah grombyang menurutnya unik.
Untuk melunakan daging kerbau dalam kuliner tersebut, lanjut Bayu, tidak cukup hanya satu hari.
BACA JUGA:Terbukti Berdampak Positif, SMK YPT Gandeng Radar Tegal Kuatkan Program Literasi
”Sebetulnya dalam drama yang ditampilkan, saya membawa kipas, menghidupkan kompor untuk melunakan daging, itu sebagai simbol bahwasannya grombyang Pemalang itu enak dan istimewa karena pengolahannya juga istimewa," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk dapat menggarap sendratari tersebut, butuh waktu sekitar satu setengah bulan. Yang paling lama dalam proses tari tersebut adalah konsep, dimana tema kuliner dapat menjadi sebuah sendratari.
Terkait dengan performanya di Taman Budaya Jawa Tengah, Bayu menjelaskan, sanggarnya merupakan bagian dari Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jawa Tengah yang dipimpin Yoyok.