Panen Singkong dan Lihat Pengolahan Tepung Mocaf, Ganjar: Ini Praktik Menjaga Ketahanan Pangan

Jumat 28-10-2022,09:00 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

BANJARNEGARA, aradartegal.com - Petani dan industri pertanian di Banjarnegara, Jawa Tengah, sudah bergerak cepat mengolah berbagai produk dari bahan dasar singkong. Upaya mereka dilakukan sebelum  isu ketahanan pangan atau produksi pangan alternatif menggema di tengah krisis global.  

Bahkan produk tepung mocaf dari singkong jenis lanting dari Banjarnegara itu sudah menembus pasar ekspor.  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuktikan sendiri bagaimana kemandirian dan kedaulatan pangan dan produksi pangan alternatif itu berkembang.

Dia sengaja mendatangi langsung lahan singkong lanting dan tempat pengolahan tepung mocaf di Kabupaten Banjarnegara. Ganjar juga sempat memanen singkong bersama petani dan menikmati hasil olahan tepung mocaf.

"Kalau kita bicara pangan alternatif, ini sudah ditunjukkan oleh Mas Supriyanto. Ia investasi di tengah desa dan spiritnya bagus," kata Ganjar, Kamis 27 Oktober 2022.

Ganjar ikut memanen singkong dan melihat tempat pengolahan tepung mocaf di Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara. Ganjar mengapresiasi terobosan yang dilakukan, apalagi mempunyai banyak manfaat.

"Satu, bisa membeli singkong petani yang dulu di pasar itu Rp700, sekarang di sini bisa Rp1.500 per kilogram. Ini memberberdayakan. Dua, diolah menjadi tepung mocaf. Harganya sedikit lebih rendah dibandingkan tepung terigu. Dimasak ternyata taste-nya juga sudah mirip-mirip, rasanya sudah enak, dan rasa singkongnya sudah tidak terasa," ungkapnya lagi.

Di sana Ganjar sempat mencicipi mi ayam yang dibuat dari tepung mocaf. Menurut Ganjar, secara tekstur mi dari tepung mocaf tidak kalah jauh dengan yang berbahan dasar gandum.

Tinggal bagaimana membiasakan lidah yang sudah terbiasa dengan tepung gandum, karena mi dari tepung mocaf agak sedikit kenyal.  "Ini soal teknologi saja. Sampai di sini ternyata tadi dimasak menjadi mi ayam enak betul."

"Masaknya juga pintar, tidak pakai micin. Rempahnya dimasukkan dan itu dari Indonesia. Terbayang tidak sekarang. Singkong dari kita, ditanam dengan sangat gampang, diolah sudah ada teknologinya, harganya lebih murah, dan untuk kesehatan juga jauh lebih bagus karena gulanya sangat rendah sekali," jelasnya.

Tepung mocaf dari Banjarnegara itu sudah diekspor ke Dubai dan Turki. Selain itu, tepung yang diproduksi dari bahan singkong lanting itu juga sudah dibuat variannya seperti tepung pisang, tepung ayam, dan tepung mendoan.

Artinya tepung mocaf tersebut juga sudah dijual sesuai dengan kebutuhannya sehingga orang yang membeli sudah dapat menggunakan sesuai keperluan.

"Jadi dari singkong saja kita bicara ketahan pangan kita sudah cukup deh. Produksi turunannya juga banyak, bisa jadi gula juga," kata Ganjar.

Melihat potensi besar itu, Ganjar mengatakan, sosialisasi kepada masyarakat mengenai tepung mocaf dari singkong produksi dalam negeri harus digencarkan. Ia mencoba membandingkan antara tepung mocaf dan tepung terigu.

Menurutnya, tepung terigu memang oke tapi bahan gandum tidak bisa ditanam sendiri di Indonesia. Sementara tepung mocaf dari singkong yang tentu saja bisa di tanam sendiri.

"Mungkin pelan-pelan ini harus masuk ke masyarakat, ke pasar, sambil mengurangi itu (tepung gandum). Ini nilai kompetisi yang dimunculkan masyarakat dan praktiknya bagus. Tinggal nanti mengawasi dari sisi kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya karena ini juga sudah ekspor ke Dubai," ungkapnya.

Kategori :