"Perekonomian warga tetap harus berjalan. Silahkan tetap berkegiatan meskipun untuk sementara ada keterbatasan karena harus bermalam di pengungsian ," imbuhnya.
Sementara Camat Bantarkawung Slamet Budi Raharjo SIP menyampaikan, dampak pegerakan tanah yang terjadi semenjak Kamis 13 Oktober 2022, mengakibatkan 16 rumah rusak berat dan 47 rumah rusak ringan.
Itu tersebar di Dukuh Nyangkokot sebanyak 49 rumah (16 rusak berat, 33 rusak ringan). Lalu di Dukuh Karanganyar sebanyak 2 rumah rusak ringan, Dukuh Karangpoh 5 rumah rusak ringan dan Dukuh Tambakan 7 rumah rusak ringan.
BACA JUGA:Waspada, Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Tengah
"Bersama dengan Satgas BPBD Brebes, relawan anggota TNI/Polri dibantu warga, masih berada di lokasi untuk membantu korban bencana alam," kata Slamet.
Bencana tanah gerak di lokasi tersebut, lanjut dia, terdeteksi berasal dari retakan tanah yang sudah pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Namun saat itu masih kecil dan baru tahun ini terjadi pergeseran tanah retak yang lebih besar.
"Sehingga pergerakan tanah kali ini berdampak pada kerusakan terutama rumah warga," ucapnya.
BACA JUGA:Siap-siap, Hingga 21 Oktober Cuaca Bakal Ekstrem, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Selain menyalurkan bantuan logistik, dalam kunjungannya, bupati juga menyempatkan diri untuk mendatangi lokasi pengungsian di Dukuh Nyangkokot RT04 RW10 Desa Cinanas dan dapur umum.
Turut mendampingi, sekaligus menyalurkan bantuan, diantaranya PMI Kabupaten Brebes, BAZNAS Kabupaten Brebes, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, serta Dekranasda Kabupaten Brebes. (*)