KENDAL, radartegal.com - Menara berikut kabel penyangga bekas jembatan gantung di Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal ambruk, Kamis 13 Oktober 2022.
Badan menara melintang di atas jembatan yang baru, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.
Diketahui, jembatan penghubung tersebut dulunya adalah jembatan gantung, hanya saja telah dibangun ulang dengan pondasi.
Namun demikian menara dan kawat bajanya sengaja dipertahankan sebagai aksesoris untuk mengenang adanya jembatan gantung warisan Belanda.
BACA JUGA:5 Pedukuhan Kena Longsor dan Tanah Bergerak, 14 Jiwa Warga Brebes Selatan Ngungsi
Menara peninggalan zaman kolonial itu disebabkan terjangan banjir Sungai Bodri, menyusul hujan deras yang berlangsung pada Rabu 12 Oktober 2022 malam.
Banjir telah menggerus talud menara, sehingga akhirnya ambruk.
Kamis kemarin, kondisi menara tampak miring dan tertahan kawat baja di salah satu sisi jembatan.
Badan menara menutup sebagian badan jalan, sehingga hanya bisa dilalui motor. Sementara kendaraan roda empat tak bisa melintas.
BACA JUGA:Seorang Lansia Ditemukan Meninggal di Semak-semak Pinggir Hutan Ciregol
Dengan kondisi tersebut, sejumlah warga mengaku tak berani melintas karena khawatir badan menara menimpa jembatan hingga ambruk.
Seorang warga, Said, mengaku tak berani melewati jembatan.
“Biasanya memang sering lewat untuk membawa hasil pertanian. Sekarang kondisi ini tidak bisa dilalui mobil, padahal banyak petani yang menanam diseberang jembatan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Buat Exit Tol Khusus untuk Meramaikan Kunjungan Museum Semedo
Sementara Kades Triharjo, Rilo Akrori mengatakan bahwa jembatan tersebut adalah warisan Belanda yang dulu menjadi akses mobilitas hasil Perhutani.