Bripka RR atau Ricky Rizal tidak melihat dan mengetahui pelecehan terhadap Putri Candrawathi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Fakta itu diungkapkan kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.
“Terkait pelecehan, dia (Bripka RR) tidak melihat dan tidak mengetahui. Tidak ada orang yang menyampaikan baik oleh Kuwat, Susi, atau Ibu PC. Yang ada adalah pertengkaran,” kata Erman di Bareskrim Polri, Selasa 13 September 2022.
Di hadapan wartawan, Erman menambahkan, kliennya hanya melihat Brigadir J naik ke lantai dua rumah di Magelang. Kemudian Brigadir J dihadang Kuwat Ma'ruf menggunakan sebilah pisau.
“Sementara Ibu, dalam kondisi menangis di atas meluk Susi dan si Yosua ditegur (Kuwat) kenapa naik. Nah ini terus menimbulkan kecurigaan,” ujar Erman.
Menurut Erman, sebelum kejadian itu Bripka RR bersama Bharada E sedang menuju ke SMA Taruna Nusantara, tempat anak Ferdy Sambo sekolah. Namun di tengah perjalanan, Bharada E ditelepon Putri Candrawathi untuk segera kembali ke rumah.
“Setelah dia balik ternyata di bawah kan sepi, dan dia naik ke atas. Itulah dia mendapat info Kuwat kok agak panik, sementara Susi nangis. Disampaikan ditanya ada apa nih om,” kata Erman sebagaimana kesaksian kliennya Bripka RR.
Sebelumnya Ferdy Sambo juga mengaku hanya Bharada E yang menembak mati Brigadir J. Mantan Kadiv Propam itu bersikukuh tak ikut menembak Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga.
Pengakuan Ferdy Sambo ini membuat Bharada E naik pitam saat rekonstruksi, Selasa 30 Agustus 2022. Meski Ferdy Sambo bersikukuh tak ikut menembak, rekonstruksi yang dirilis kepolisiaan dalam bentuk animasi, justru memperlihatkan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.
Di sisi lain, Komnas HAM pun mengungkapkan penembakan Brigadir J tidak hanya dilakukan Bharada E. Tetapi ada pihak lain yang ikut menembak.
Bharada E dalam pengakuannya melalui Ronny Talapessy, kuasa hukumnya, mengatakan dia melakukan penembakan pertama Brigadir J dan Ferdy Sambo menembak terakhir.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan bahwa terbuka kemungkinan adanya penembak lain dalam pembunuhan Brigadir J yaitu orang-orang yang berada di lokasi penembakan.
“Terbuka kemungkinan adanya penembak lain selain Bharada E, di mana pelakunya adalah orang yang berada di lokasi tempat kejadian, bisa saja Putri Candrawati,” ungkap Taufan.
Taufan juga menambahkan bahwa bisa saja Kuwat Maruf ikut tembak Brigadir Joshua, karena di lokasi kejadian ada Bharada E, Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Kuwat Ma'ruf, dan Bripka Ricky Rizal.
“Dugaan ini harus diselidiki oleh penyidik, karena dari hasil autopsi yang dilakukan kami menemukan bahwa tidak hanya ada satu jenis peluru,” tambah Taufan.
Terkait pengakuan Bharada Eliezer, Ronny menjelaskan bahwa kliennya telah mengungkapkan kepada penyidik.