TEGAL, radartegal.com - Lantaran terkendala anggaran, nelayan tradisional batal melakukan pengerukan sedimentasi Sungai Kali Bacin. Padahal akibat pendangkalan itu, sedikitnya 7 orang nelayan tradisional meninggal dunia.
Ke-7 orang nelayan itu diduga kelelahan, usai menarik perahunya menuju Perairan Laut Jawa. Karenanya, mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa ke Pemkot dan DPRD Kota Tegal menuntut segera dilakukan pengerjaan normalisasi.
Ketua DPD HNSI Kota Tegal Riswanto mengatakan beberapa waktu lalu, nelayan yang biasa beraktivitas di Jalan Layang Gang Etong mendatangi kantornya. Mereka meminta informasi dan kejelasan terkait rencana normalisasi Sungai Kali Bacin yang beberapa kali dibahas bersama dinas terkait.
"Dari Dinas PU Kota Tegal sudah mengundang dan pertemuan rapat dengan kelompok nelayan Kali Bacin. Namun anggaran yang sudah pernah dijanjikan untuk penanganan darurat kurang lebih pernah disampaikan sebesar Rp5 milyar tak kunjung ada kejelasan," katanya di Tegal, Kamis 8 September 2022.
Terakhir, kata Riswanto, melalui salah satu pegawainya Dinas PU menyampaikan usulan anggaran baru akan muncul di akhir 2022 ini melalui Propinsi Jawa Tengah. Sehingga, para nelayan kemudian berencana untuk melakukan pengerukan secara swadaya.
Selanjutnya, ujar Riswanto, pihaknya mendatangkan yang punya alat berat sesuai permintaan nelayan. Namun, setelah ada pertemuan dan dengan pembicaraan masalah biaya sewa, mereka merasa kebingungan setelah mendengar besaran biaya sewa alat berat itu.
"Sewanya saja minimal dipakai 14 hari atau 100 jam harga sewanya mencapai Rp100 juta dan tidak bisa disewa sesuai kemampuan dan kebutuhan yang diinginkan nelayan dua hari saja," tandasnya.
Pada akhirnya, imbuh Riswanto, nelayan mengurungkan niat iuran secara swadaya untuk menyewa alat berat poton tersebut. Mereka pun berencana akan melakukan upaya aksi unjuk rasa dengan sasaran Pemkot dan DPRD Kota Tegal.
"Namun, sebelumnya akan konsolidasi dengan kelompok-kelompok nelayan yang lain bersama masyarakat yang terkena dampak pendangkalan Kali Bacin, yang selama ini sangat mematikan ekonomi dan sudah menelan 7 korban jiwa nelayan," jelasnya.
Nantinya, imbuh Riswanto, para nelayan akan meminta kejelasan realisasi normalisasi Kali Bacin yang sudah pernah di tinjau Gubernur Jawa Tengah. (muj/zul)