Buntut dari kasus pembunuhan berencana Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J yang berujung pada penetapan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ternyata meluas.
Tidak hanya muncul isu LGBT, peta grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 pun beredar di dunia maya. Hal ini terus menuai spekulasi di tengah masyarakat.
Beredar luas sebaran peta grafik berjudul Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 di masyarakat melalui media sosial. Sebaran ini terdiri dari 6 halaman dan menampilkan sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya.
Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan. Tampak dalam bagan-bagan itu alur aliran dana setoran dan beking.
Wajah Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun.”
Selain itu ada juga tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.”
Halaman tersebut mengungkap tentang proyek 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor. Bagan mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk.
Konsorsium 303 tersebut mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah. Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat.
Itu lantaran petinggi Polri berperan sebagai beking, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Rencananya Listyo Sigit akan dipanggil pada Rabu, 24 Agustus 2022 pekan depan.
“Kita akan panggil Kapolri ya, itu saja. Insya Allah hari Rabu depan,” kata Desmond saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Desmond menilai, spekulasi mengenai penuntasan kasus Ferdy Sambo tersebut sangat liar di media sosial dan menjadi konsumsi masyarakat luas. Namun demikian, ia belum mengetahui kebenaran atas informasi yang beredar luas tersebut.
Ia juga tidak mengetahui kebenaran soal Kaisar Sambo dan Konsorium 303 atau pengaruh Sambo dalam pengelolaan Gelper, judi bola, dan judi online.
“Benar atau tidaknya kan belum jelas. Masak yang belum jelas harus saya komentarin?” tegasnya.
Namun begitu, aktivis 98’ ini memahami apabila Polri hingga kini belum merespons atau mengklarifikasi spekulasi yang berkembang liar di tengah masyarakat tersebut.