Usaha mereka tidak berjalan mulus karena terhenti lampu merah di depan DTC Wonokromo dan perlintasan kereta api.
"Namun tidak mendapatkan pertolongan maksimal, karena peralatan yg tidak memadai. dan dirujuk ke RSAL disini awal malapetaka, karena ternyata mengeluarkan ambulance itu susah meski judulnya kami pasien rujukan. akhirnya kami bawa sendiri dgn motor."
Meski sempat ditolong oleh dokter di RSAL, namun akhirnya bayi mungil itu harus meninggal dunia.
"Kena lampu merah di depan DTC wonokromo dan kepalang sepur lewat di wonokromo juga. hingga akhirnya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, meski dokter di RSAL sudah berusaha maksimal."
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
Meskipun banyak netizen yang kesal, namun mereka tetap memberikan dukungan serta ucapan bela sungkawa.
"Maaf saya pengen misui njenengan pak, sumpah tol*l bgt innalillahi ya Allaaaah," tulis @Loveasphodel.
"Innalilahi wa innailaihi rojiuun, sudah jadi takdirnya si bayi dan jadi pelajaran buat kita, semoga mas dan keluarga ikhlas melepaskan...yang sabar ya mas dan keluarga...," tambah akun @oldman5252.
"Tapi tolol pake bgt, anak umur 6 bulan diajak motoran malem jarak jauh buseetttt, Ya Allah, husnul khotimah buat adek bayinya," umpat akun @DinnoManuhutu.
"mas, saya mewakili keluarga besar RSPAL turut berduka cita atas anak anda innalillahi," imbuh @grldway.
Pemilik akun juga mengungkapkan penyesalannya dan berharap hal seperti ini hanya terjadi pada dirinya.
Ia juga berpesan agar orang lain tidak mengikuti jejaknya.
"Nggih Om, saya yg terlalu egois. semoga dulur2 yg lain tidak mengikuti jejak saya," tulisnya di Twitter seperti dikutip dari Tribun.com. (ima/rtc)