JAKARTA - Status Bharada E yang ternyata cuma sopir dan bukan sniper seperti diungkap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendapat sorotan banyak pihak.
Salah satunya dari Akademisi Cross Culture Ali Syarief yang menyebut hal itu bisa menggugurkan status ketersangkaan Bharada E.
Ali Syarief memberi respons mengagetkan terhadap LPSK yang menyebut Bharada E hanya sopir dan bukan penembak andal.
Dia melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter pribadi bernama @alisyarief.
"Tuh, kan. Temuan baru," tulis Ali Syarief, Kamis (4/8).
Akademisi Cross Culture itu terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.
Saat ini Ali Syarief buka suara dalam menyoroti LPSK yang bilang bahwa Bharada E hanya sopir dan bukan penembak mahir.
"Bisa menggugurkan status, ketersangkaanya," sambungnya.
Selain itu Ali Syarief juga sempat menyoroti Kapolri yang mengumumkan daftar 25 personel kepolisian yang diduga hambat kasus Brigadir J.
"Inikah tikus-tikus itu? 2 perwira tinggi brigadir jenderal, 5 orang komisaris besar, 5 orang AKBP, 2 orang Kompol 7 perwira menengah, dan masing-masing 5 orang bintara dan tantama," beber Ali Syarief.
“Dari satuan Divpropam, Polres, dan ada beberapa personel dari Polda dan Bareskrim," tambahnya.
Bahkan Akademisi Cross Culture itu juga sempat menunggu kebijakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo terhadap Irjen Pol. Ferdy Sambo.
"Tinggal menunggu sikap Kapolri terhadap Sambo akan seperti apa?," tutur Ali Syarief.
"Ini saya kira, yang terpenting, klimaks dari peristiwa matinya Brigadir J," sambungnya.
Meski begitu Kapolri telah mencopot Irjen Pol. Ferdy Sambo dari jabatan sebelumnya Kadiv Propam Polri ke Yanma Polri.