SLAWI – Penguatan sumber daya kepemudaan pascapandemi sangat diperlukan untuk menciptakan generasi produktif yang mandiri, kreatif, inovatif, berdaya saing dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah di hadapan 50 mahasiswa Politeknik Purbaya yang hadir secara luring dan 200 mahasiswa lainnya secara daring pada perkuliahan umum penumbuhan minat kewirausahaan pemuda di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis (21/7) sore.
Acara perkuliahan yang dibuka secara daring oleh Menteri Pemuda Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali ini juga diikuti oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih.
Umi menuturkan, dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak saja menambah angka pengangguran dan berkurangnya kesempatan kerja di sektor formal, tetapi juga mereka yang bergerak di lini bisnis startup pun tidak luput dari ancaman pemutusan hubungan kerja.
Umi menambahkan, secara statistik, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Tegal tahun 2021 mengalami peningkatan 0,15 persen poin menjadi 9,97 persen, atau sekitar 71.346 orang masih menganggur.
Komposisinya, 25,17 persen pengangguran tersebut adalah lulusan SMK dan 17,12 persen lulusan perguruan tinggi.
Jumlah pemuda usia 16-30 tahun yang mencapai 24,4 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tegal atau sebanyak 392,7 ribu orang ini menurutnya merupakan peluang sekaligus tantangan tersendiri.
Ditambah adanya shifting atau transformasi digital di berbagai sektor seiring dengan menguatnya perekonomian digital dan penggunaan platform lokapasar secara masif.
“Gambaran tersebut kiranya menjadi momentum perlunya penguatan sumber daya pemuda yang bertujuan menciptakan pemuda yang mandiri, kreatif, inovatif, berdaya saing, menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mengoptimalkan pemuda yang berinteraksi dengan internet ke arah yang produktif,” ujar Umi.
Dirinya pun menyambut baik acara perkuliahan hasil kerja sama antara Politeknik Purbaya dengan Kemenpora RI ini yang mengangkat tema membangun potensi wirausaha generasi milenial ini.
Umi menerangkan, menangkap fenomena transformasi ekonomi digital dan penguatan sumber daya kepemudaan, pihaknya pun meluncurkan program UMKM Tegal Go Digital di akhir tahun 2021 lalu dan Wirausaha Pemuda yang pada tahun ini sudah masuk chapter keempat.
Bukannya tanpa alasan, diluncurkannya kedua program tersebut berkaitan dengan komposisi 1,59 juta jiwa penduduk Kabupaten Tegal yang 52 persennya adalah generasi millenial kelahiran 1981-1996 dan generasi Z kelahiran 1997-2012.
“Kita berupaya menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur pemula untuk kemudian kita akselerasi, kita lipatgandakan kapasitas bisnisnya supaya cepat jadi bos-bos muda lewat stimulan permodalan usaha, inkubasi bisnis, hingga pemberian layanan pengembangan usaha atau PLPU hingga daya saingnya di pasar, termasuk lokapasar menguat,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Menpora Amali yang mengatakan bahwa kultur kewirausahaan di kalangan masyarakat Kabupaten Tegal sudah sangat kuat.
Ini terbukti dari banyaknya warung tegal (warteg) di sejumlah kota-kota besar di Indonesia seperti rumah makan Padang.