JAMBI - Meski sudah seminggu tewas, keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J meyakini banyak kejanggalan yang masih belum terungkap. Brigadir J sendiri tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu.
Sebelumnya, orang yang diduga merupakan salah satu anggota keluarga Brigadir J juga mengunggah video sejumlah luka di beberapa bagian tubuh jenazahnya. Kini, keluarga mempertanyakan keberadaan tiga handphone (HP) milik mendiang Brigadir J.
Sebelumnya keluarga mengungkapkan HP milik Brigadir J hilang. Oleh pihak keluarga, keberadaan tiga unit HP almarhum sempat ditanyakan kepada polisi yang mengantar dan membawa jenazah Brigadir J dari Jakarta ke Jambi.
"HP anak saya mana tanya ibunya pada polisi yang bawa jenazah. Kakak almarhum juga bilang kalau dia tahu persis HP adiknya itu ada tiga," ujar ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Kamis (14/7).
"Datang jenderal, dilimpahkan lagi ke penyidik. Katanya siap jenderal tidak ada HP," tambahnya lagi.
Itulah sebabnya keluarga semakin curiga setelah mendapatkan jawaban dari polisi. Mereka menduga HP milik Brigadir J sengaja dihilangkan.
"Masa nggak ada HP. Memangnya di rumah jenderal itu ramai orangnya. Apa memang sengaja dihilangkan. Soalnya sebelum kejadian itu, kakak dan mamaknya masih komunikasi itu. Ada WA-nya juga. Mereka saling kirim chat. Beberapa menit sebelum kejadian, putus itu hubungan," papar Samuel sebagaimana yang dikutip dari fin.co.id.
Komunikasi terakhir dilakukan pada pukul 16.00 WIB. Tepat 1 jam sebelum kejadian. Menurutnya, bisa saja HP tersebut menjadi petunjuk penting untuk mengusut kasus tembak menembak itu.
Seperti diketahui, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki.
Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo. Yaitu Putri Candrawathi.
Yosua diketahui masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin (11/7).
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris.
Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Begitu sampai di depan kamar, Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.