KOTA TEGAL - Orang tua diminta untuk tetap mengawasi penggunaan gadget yang dilakukan anak-anak. Sebab apapun yang dilihat, putra-putri mereka bisa saja menirukannya.
Hal itu disampaikan Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat saat berkeliling ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) bersama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah setempat Kamis (14/7).
Pada kesempatan itu, Kapolres juga memotivasi para siswa untuk gemar membaca.
"Kami meminta peran serta orang tua untuk tetap mengawasi penggunaan gadget pada putra-putrinya," katanya.
Menurut Kapolres, dengan memberikan contoh atau sikap yang baik, seperti membiasakan diri membaca buku, maka anak akan cepat meniru dan terbiasa. Bukan membiasakan diri melihat gadgetnya.
Terkait kegiatan siang itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, pihaknya bersama dinas terkait sengaja berkeliling untuk menggelorakan minat baca bagi anak-anak. Dengan mengunjungi SD yang ada di Kecamatan Tegal Barat.
"Saya sangat bersyukur, karena adanya mobil Perpustakaan Keliling. Sehingga bisa menarik minat baca anak-anak ataupun warga Kota Tegal," ujarnya.
Kapolres menegaskan, membaca merupakan jendela dunia. Karenanya, semangat membaca harus terus digelorakan agar lahir generasi penerus yang hebat dan luar biasa.
"Sebab, dengan membaca banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat," tandasnya.
Kapolres mengingatkan, menarik minat baca masyarakat, tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja. Polri juga mendorong masyarakat untuk gemar membaca.
Apalagi di usia anak-anak merupakan masa perkembangan yang sangat baik untuk diberikan pembelajaran dan contoh-contoh yang baik.
Kepala Dinas Arpusda Andri Yudi Setiawan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya Kapolres Tegal Kota dengan turun langsung memberikan motivasi dan semangat kepada siswa-siswi SD untuk giat dan semangat membaca.
"Karena, dari budaya membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan," jelasnya.
Yudhi menambahkan pihaknya akan kembali optimalkan keberadaan mobil perpustakaan keliling (pusling) dengan mengunjungi sekolah-sekolah.
Sebab, selama pandemi Covid-19, mobil pusling hampir tidak dijalankan lantaran siswa-siswi saat itu melaksanakan pembelajaran secara daring.