Meski Lebaran Idul Fitri telah lama berlalu, harga komoditas holtikultura seperti di pasar tradisional Kota Tegal masih cukup pedas, sepedas rasanya. Kenaikan paling tinggi terjadi pada jenis cabai rawit merah.
Dari informasi yang dihimpun, kenaikan cabai sudah terjadi dalam sebulan terakhir ini. Bahkan harganya hampir menyentuh angka Rp100 ribu per kilogramnya.
Salah satu pedagang cabai di pasar pagi, Iyah mengatakan, saat ini harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp90 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya hanya Rp40-50 ribu.
"Cabai yang mengalami kenaikan harga tinggi yakni rawit merah. Sudah mencapai Rp90 ribu," katanya.
Selain rawit merah, kenaikan juga terjadi pada cabai merah besar, dan keriting. Harganya mencapai Rp70 ribu dan Rp80 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga sudah terjadi selama hampir satu bulan. Pasokan sedikit karena dari petaninya, katanya panennya gagal," ujar Iyah.
Akibat kenaikan itu, kata Iyah, omset penjualannya mengalami penurunan. Bahkan, banyak pembeli yang protes kepadanya.
Salah seorang pembeli, Sri Ratna (35), yang juga pemilik warung makan mengatakan karena harganya mahal, dia memilih menggantinya dengan yang harganya lebih murah. Itu, dilakukan untuk menekan modal belanja.
"Setiap hari harus beli untuk sambal di warung saya. Belinya sekarang yang cabai hijau karena masih murah," kata Sri.
Menurut Sri, dia juga biasanya menggunakan cabai rawit merah untuk memasak dan membuat sambal. Kenaikan harga cabai saat ini lebih tinggi dibandingkan saat menjelang Lebaran lalu.
"Harapannya harga bisa segera normal kembali. Karena waktu Lebaran saja tidak semahal ini," pungkas Sri. (muj/ima)