Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi arahan kepada Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Jepara. Ganjar juga meminta agar pendidikan vokasi ukir dijadikan salah satu prioritas.
"Di sini punya potensi yang bagus-bagus, hebat-hebat. Contohnya di Karimunjawa, ekonomi kreatif dan pariwisata musti dikembangkan. Tadi saya lihat kerajinan ukir juga sangat bagus tapi peminatnya makin kecil. Maka perhatian pada pendidikan vokasi ukir ini menjadi prioritas," kata Ganjar usai memberikan arahan kepada Pj Bupati Jepara, Kepala OPD, Forkompimda, dan Kepala Desa di Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (31/5).
Ganjar menjelaskan, khusus Karimunjawa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang fokus membereskan bandara di sana. Sembari menunggu itu rampung, Ganjar meminta agar Pemkab Jepara dan pengelola pariwisata serius menyiapkan dan menangani Karimunjawa.
"Saya minta kerja sama dengan tempat-tempat yang ramai seperti Jogja dan Bali untuk membuat paket wisata agar bisa naik," jelas Ganjar.
Pengembangan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata menjadi salah satu potensi agar perekonomian di Kabupaten Jepara bisa segera bangkit dari pukulan pandemi.
Untuk itu, sama seperti dengan tiga kabupaten/kota lain yang dipimpin boleh Penjabat Bupati/Walikota, Ganjar meminta agar anggaran tahun 2023 disiapkan dengan prioritas ekonomi, khususnya usaha kecil dan mikro.
"Jepara ini juga salah satu kabupaten yang sangat menarik untuk investasi maka berikan layanan yang mudah, murah, dan cepat," katanya.
Dalam memberikan pelayanan, lanjut Ganjar, integritas menjadi nomor satu. Layanan aduan juga mulai dibuka dan diharapkan ada nomor WhatsApp yang bisa digunakan untuk melapor.
"Jadi sosial kontrolnya bisa berjalan. Sekali lagi saya ingatkan jaga integritas, jangan korupsi, dan jangan ada pungli. Layani yang baik, agar masyarakat yang berekspektasi tinggi pada pembangunan ini benar-benar bisa merasakan itu," tegas Ganjar.
Selain beberapa hal tersebut, Ganjar juga mengingatkan Edy terkait kesehatan, khususnya penyakit yang muncul akhir-akhir ini. Yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK) dan cacar monyet yang harus menjadi perhatian.
"Ini musti jadi perhatian. Satu nyerang orang, satu nyerang hewan," pesan Ganjar.
Ia kemudian menuturkan ada kepala desa yang menyampaikan bahwa di desanya ditemukan ada sekitar tiga ratusan kerbau yang terpapar PMK. Ternyata hal itu belum terdeteksi sehingga perlu kerja sama antara para peternak, surveilans, dan dinas terkait.
"Ini yang kita minta agar kerja sama dengan kita. Sentra-sentra yang seperti ini musti segera dideteksi dan kita minta agar surveilansnya segera jalan, dokter hewan, dan yang mengurusi peternakan semua turun ke lapangan. Kalau ini bisa terkendali harapan kita cukup bisa menahan potensi-potensi penyakit ini. Sehingga nanti ketika kita bisa menyiapkan program untuk menaikkan ekonomi, sektor-sektor ini relatif akan aman," jelasnya. (zul/rtc)